Kondisi Gaza yang terkepung oleh tentara penjajahan Israel membuat mereka dalam kondisi buruk bagaikan di neraka. Kondisi buruk ini disebabkan konflik tak berujung antara Israel dan Pasukan Perjuangan Palestina yang menentang upaya Israel untuk kuasai Palestina secara mutlak. Akibatnya, bantuan kemanusiaan sulit masuk ke daerah konflik tersebut.
Baca Juga: Tuduhan Afrika Selatan terhadap Genosida, Israel Sangkal melalui Deklasifikasi Keputusan Kabinet
Dilansir dari MEMO (26/1) Direktur Jenderal WHO, dalam permohonan emosional kepada badan kesehatan global tersebut pada hari Kamis (25/1), menyerukan gencatan senjata dan solusi sejati terhadap konflik Israel-Palestina, dia menggambarkan kondisi di Gaza saat ini bagaikan neraka.
Baca Juga: Israel Segera Diadili di Mahkamah Internasional
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang pernah mengalami perang ketika masih kecil dan bersembunyi di bunker selama pemboman di perang perbatasan Ethiopia dengan Eritrea pada tahun 1998-2000, menjadi emosional ketika menggambarkan kondisi di wilayah Gaza yang dibom Israel di mana lebih dari 25.000 orang telah terbunuh.
Baca Juga: Israel Tolak Gagasan Pembentukan Negara Palestina sebagai Solusi Konflik, PBB Tak Terima
“Saya sangat percaya karena pengalaman saya sendiri bahwa perang tidak membawa solusi, kecuali lebih banyak perang, lebih banyak kebencian, lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran”kata Tedros kepada Dewan Eksekutif WHO di Jenewa saat berdiskusi tentang darurat kesehatan Gaza.
Tedros menambahkan dalam pertemuan tersebut, “Jadi, mari kita pilih perdamaian dan selesaikan masalah ini secara politis.”
“Saya pikir Anda semua telah mengatakan solusi dua negara dan seterusnya, dan berharap perang ini akan berakhir dan berubah menjadi solusi yang benar” ujar Tedros. Kemudian dia mengatakan bahwa, situasi Gaza saat ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam pidato yang sama, Tedros memperingatkan bahwa lebih banyak orang di Gaza akan meninggal karena kelaparan dan penyakit.
“Jika Anda menambahkan semua itu, saya pikir tidak mudah untuk memahami betapa buruknya situasinya,” ujar Tedros.
Duta Besar Israel menanggapi Tedros, dia mengatakan apa yang dikatakan ketua organisasi kesehatan dunia tersebut mewakili kegagalan kepemimpinannya sepenuhnya.
“Pernyataan Dirjen tersebut merupakan perwujudan dari segala sesuatu yang salah pada WHO sejak 7 Oktober. Tidak disebutkan tentang sandera, pemerkosaan, pembunuhan warga Israel, atau militerisasi rumah sakit dan penggunaan perisai manusia yang tercela oleh Hamas,” kata Meirav Eilon Shahar, dalam komentar yang dikirim ke Reuters. (*)
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: JAWA POS