Hubungan Mesir dengan Israel semakin memanas sejak Israel berusaha menguasai daerah-daerah perbatasan Mesir-Palestina. Sebelumnya, Israel pernah berusaha untuk mengambil alih poros Philadelphia yang diduga terdapat terowongan untuk memberi akses senjata masuk ke Palestina. Mesir dengan tegas menolak tersebut karena melanggar perjanjian perdamaian Mesir-Israel.
Baca Juga: Dinyatakan sebagai Mata-mata Mossad Israel, Iran Eksekusi Hukuman Mati Empat Terpidana
Kini, hubungan bilateral kedua negara ini tampaknya semakin renggang sejak Israel berusaha terus lakukan agresi mereka di daerah Rafah, Palestina yang berbatasan langsung dengan Mesir.
Sumber informasi orang dalam di Palestina melaporkan pada hari Minggu (28/1) bahwa, Mesir mengatakan kepada faksi-faksi Palestina tentang keputusan tegasnya untuk tidak mengizinkan pendudukan Israel menyerang zona perbatasan Palestina-Mesir di Rafah.
Baca Juga: Bunuh 3 Tentara AS, Ini Pesan Hamas kepada Amerika Serikat
Sumber dari Palestina tersebut menunjukkan bahwa Mesir telah menekankan bahwa, “Setiap serangan terhadap perbatasan Mesir-Palestina adalah serangan terhadap keamanan nasional Mesir.”
Menurut Al-Mayadeen, “Faksi perlawanan Palestina memuji keputusan Mesir dan menganggapnya sebagai upaya menjaga perbatasan dan kedaulatan, dan menyatakan bahwa Mesir tegas terhadap proyek pengungsian.”
Faksi-faksi perlawanan Palestina tersebut tampaknya memandang posisi Mesir sebagai salah satu yang negara paling penting untuk mencegah agresi militer Israel di wilayah perbatasan Mesir-Palestina terjadi.
Beberapa hari lalu, Kepala Dinas Informasi Negara (SIS) Mesir, Diaa Rashwan, mengatakan upaya Israel menguasai Poros Philadelphia di Jalur Gaza sepanjang perbatasan dengan Mesir diperkirakan akan mengancam hubungan Mesir-Israel.
“Periode baru-baru ini telah menyaksikan banyak pernyataan dari para pejabat Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang membuat klaim dan tuduhan palsu mengenai dugaan penyelundupan senjata, bahan peledak, amunisi dan barang-barang lainnya ke Jalur Gaza dari wilayah Mesir,” kata Rashwan di situs web SIS.
Rashwan mengatakan bahwa, tindakan bohong pemerintah Israel yang berusaha menguasai wilayah perbatasan mesir, merupakan pelanggaran terhadap perjanjian dan protokol keamanan yang sebelumnya ditandatangani antara Netanyahu dan Mesir.
Reuters mengutip tiga sumber keamanan Mesir yang mengatakan bahwa, Mesir menolak proposal Israel untuk meningkatkan pengawasan Israel terhadap zona penyangga di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Sumber tersebut menambahkan bahwa, mereka memberikan prioritas pada upaya untuk menjadi penengah gencatan senjata sebelum melakukan pengaturan pascaperang.
Koridor Philadelphia membentang sejajar dengan perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza, membentang sepanjang 14 kilometer dari Laut Mediterania di barat hingga penyeberangan Karam Abu Salem di timur. Penyeberangan darat Rafah didirikan di sana dan merupakan jalan keluar utama warga Gaza ke dunia luar.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Jawapos