• Senin, 22 Desember 2025

Putin: BRICS Mungkin akan Bentuk Parlemen di Masa Depan

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 11:30 WIB
Arsip - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (dua kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (dua kanan) dan Presiden Vladimir Putin (kanan), (28/6/2019). (ANTARA/HO-Arsip Kremlin/aa)
Arsip - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (dua kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (dua kanan) dan Presiden Vladimir Putin (kanan), (28/6/2019). (ANTARA/HO-Arsip Kremlin/aa)

 

 Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (11/7) mengatakan bahwa blok ekonomi BRICS mungkin akan membentuk parlemen mereka sendiri di masa depan.

Di hadapan peserta Forum Parlemen BRICS ke-10 di St. Petersburg, Putin mengatakan bahwa pertemuan rutin antara para anggota parlemen dari negara-negara BRICS akan membantu proses pembentukan parlemen. "BRICS belum memiliki struktur lembaga parlemen. Namun, saya yakin ide ini akan terwujud di masa depan. Forum Anda semua, saya yakin, akan berkontribusi untuk itu," tegasnya.

Presiden Rusia itu memuji upaya anggota parlemen untuk menjalin hubungan antara negara-negara anggota BRICS dan untuk mengatasi masalah pembangunan sosio-ekonomi, meningkatkan kesejahteraan negara, mengurangi ketegangan internasional, dan membentuk "tatanan dunia yang lebih adil, demokratis, multipolar, dan multilateral."

Baca Juga: UNRWA Sebut Gaza Bisa Kehilangan Generasi Anak-anak

"Munculnya tatanan dunia yang mencerminkan keseimbangan kekuatan dan realitas geopolitik, ekonomi dan demografi yang baru adalah sebuah proses yang kompleks, dan seringkali menyakitkan," kata Putin.

"Hal ini terutama disebabkan oleh perlawanan sengit dari para elit penguasa di negara-negara yang disebut sebagai negara-negara 'miliar emas'," tambahnya.

Putin menyoroti tekanan terhadap pihak-pihak yang memiliki posisi independen, dengan alasan bahwa pemaksaan yang kuat, sanksi sepihak, penerapan aturan perdagangan secara selektif, dan pemerasan digunakan bertentangan dengan hukum internasional.

BRICS memprioritaskan perubahan positif perekonomian global, dengan fokus meningkatkan pangsa mata uang nasional dalam perdagangan dan investasi, serta mengembangkan instrumen keuangan dan mekanisme penyelesaian bersama yang aman dan andal, tambahnya.

Di sela-sela forum tersebut, Putin mengadakan pertemuan terpisah dengan ketua parlemen China Zhao Leji dan juga dengan ketua parlemen Tanzania Tulia Ackson.

BRICS, yang didirikan pada 2009 bersama Brasil, Rusia, India dan China, menambahkan Afrika Selatan pada 2011, memperluas namanya, yang dibentuk dari huruf pertama nama negara pendirinya, menjadi BRICS.

Desember 2023, enam negara lagi bergabung dengan grup tersebut, tetapi organisasi tersebut memutuskan untuk tetap mempertahankan nama yang ada.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X