• Minggu, 21 Desember 2025

Pengiriman Tentara Asing ke Ukraina, Zelenskyy akan Gelar Rapat dengan Perwakilan Negara Lain

Photo Author
Indra Zakaria
- Rabu, 2 April 2025 | 12:40 WIB
Seorang tentara Ukraina menutupi kendaraan lapis baja dengan ranting-ranting pohon di Donbass, Ukraina (12/4/2022). Xinhua/Diego Herrera/aa
Seorang tentara Ukraina menutupi kendaraan lapis baja dengan ranting-ranting pohon di Donbass, Ukraina (12/4/2022). Xinhua/Diego Herrera/aa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memastikan bahwa sebuah rapat bersama negara-negara yang siap mengirimkan personel militernya ke Ukraina akan digelar pada Jumat (4/4) mendatang.

"Akan ada rapat pada Jumat. Rapat tersebut akan menjadi pertemuan langsung antara tim militer dari beberapa negara, lingkupnya kecil, yang akan siap mengirimkan kontingen mereka," kata Presiden Ukraina dalam sebuah taklimat, Selasa (1/4).

Baca Juga: Pipa Gas Milik Petronas Terbakar di Selangor, Ratusan Orang Luka dan 49 Rumah Terdampak

"Akan ada dari satuan angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut. Pertemuan ini akan menjadi rapat mendalam yang pertama kalinya," ucap dia.

Ia mengatakan, rapat tersebut akan merinci dan memperjelas wacana pengiriman personel asing ke Ukraina. "Penting untuk memastikan supaya hal tersebut tetap berdasarkan pada usulan pihak Ukraina," kata Zelenksyy, menambahkan.

Senin (31/3) lalu, pemerintah Inggris menyatakan bahwa petinggi militer dari Inggris, Prancis, dan Ukraina akan melakukan rapat dalam beberapa hari ke depan untuk membahas "rencana rinci" terkait keamanan jangka panjang untuk Kiev.

Sementara, Presiden Prancis Emmanuel Macron, setelah menjadi tuan rumah konferensi terkait rencana dukungan militer dan keamanan untuk Ukraina pada 27 Maret, mengatakan bahwa sejumlah negara berniat mengirimkan tentaranya ke Ukraina sebagai "kekuatan pencegah".

Menurut Macron, inisiatif Inggris dan Prancis tersebut tak akan menggantikan militer Ukraina maupun menjadi pasukan penjaga perdamaian di negara tersebut. Tujuan dari mobilisasi tentara asing ke lokasi-lokasi strategis di Ukraina adalah untuk menggertak Rusia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada 11 Maret mengatakan, wacana pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina merupakan upaya menyelamatkan otoritas Ukraina. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pasukan penjaga perdamaian baru bisa diterjunkan setelah ada persetujuan dari semua pihak. Ia pun memandang pembahasan pengiriman pasukan tersebut ke Ukraina masih terlalu awal. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X