KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sedang menyiapkan langkah konkret untuk mengatasi pemangkasan anggaran yang signifikan. Daerah tersebut menghadapi pengurangan dana sebesar Rp334 miliar pada tahun anggaran 2026. Sebagai upaya efisiensi, salah satu kebijakan utama yang diambil adalah memangkas anggaran perjalanan dinas hingga 75 persen.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menyampaikan strategi efisiensi ini usai menghadiri Rapat Paripurna Penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) APBD 2026 di Ruang Rapat DPRD Kubu Raya, Senin (24/11).
“Seperti perjalanan dinas itu, Pak Bupati bilang akan dipangkas kurang lebih 75 persen. Pokoknya yang akan tetap itu yang strategis-strategis,” ujar Sukiryanto.
Meskipun terjadi pemangkasan besar, Sukiryanto menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memastikan pelayanan publik tidak terganggu. Penyesuaian anggaran akan dilakukan secara cermat, dengan memprioritaskan kegiatan yang benar-benar strategis dan mendesak. Pos-pos belanja yang dianggap kurang prioritas akan menjadi target pengurangan.
“Penghematan ini perlu dilakukan agar anggaran yang ada bisa dialokasikan lebih efisien dan tepat sasaran, mengingat pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat yang cukup besar,” tambahnya.
Selain efisiensi belanja, Pemkab Kubu Raya juga fokus pada upaya peningkatan potensi pendapatan daerah. Sukiryanto menyoroti pentingnya menggali sumber pendapatan yang selama ini belum tergarap maksimal, seperti melalui pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dari perusahaan dan optimalisasi pajak daerah.
Potensi dari sektor-sektor ini diyakini mampu menutupi kekurangan yang timbul akibat pemangkasan anggaran pusat.
“Efisiensi dan peningkatan potensi pendapatan daerah adalah langkah utama untuk memastikan pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik,” pungkas Sukiryanto dengan nada optimistis. (*)
