BANJARMASIN - Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina tak keberatan untuk dilakukan audit terhadap PDAM Bandarmasih. Dia mepersilakan. Sekalipun jika DPRD Banjarmasin mau memanggail perusahaan pelat merah.
"Kalau dewan mau memanggil, silakan saja. Dewan kan punya fungsi pengawasan," ucap Ibnu, kemarin (19/2).
Jika Ibnu mempersilakan, perbedaan pendapat justru terjadi dari dewan pengawas (Dewas) PDAM Bandarmasih. Antara Ichwan Noor Chalik dan Totok Agus Daryanto.
Ichwan Noor Chalik menyatakan, tak perlu sampai dilakukan audit. Pasalnya kejadian beberapa hari lalu karena force majeure.
"Tidak apa-apa. Kebocoran karena ada tekanan oleh truk pengangkut sawit," kata Ichwan.
Dia memastikan kondisi pipa masih baru dan memiliki kekuatan. Dia menyebut, PDAM Bandarmasih sendiri tak ingin peristiwa itu terjadi. Bahkan berujung merugikan masyarakat.
"Terlalu berlebihan jika diaudit. Kejadian kemarin kan karena force majeure," tegas Kadishub Banjarmasin itu.
Sedangkan Totok, persis seperti Ibnu Sina. Dia mempersilahkan jika memang perlu diaudit. "Nggak masalah jika memang perlu," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kadisdik Banjarmasin itu menjelaskan, permasalahan kebocoran kemarin dikarenakan adanya beban berat. Yang tidak terprediksikan dari awal.
"Kami berharap kejadian ini akan diantisipasi lebih baik. Sehingga kejadian serupa tak terulang," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD Banjarmasin meminta pemko untuk melakukan audit terhadap PDAM Bandarmasih. Anggota Komisi II, M Faisal Hariyadi meminta dengan tegas agar secepatnya dilakukan.
Politisi PAN itu menyebut, agar kejadian serupa tak lagi terulang.
"Ketika dilakukan audit ini, akan mudah meminimalisir kejadian serupa. Paling tidak ditangani sebelum kejadian yang tak diinginkan," kata Faisal. (mof/at/nur)
