BANJARMASIN - Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk SD sederajat, dimulai kemarin (22/4) pagi. Sebanyak 11.331 siswa mengikutinya.
Dari 306 sekolah, satu menarik perhatian. Yakni SDN Melayu 5, di Gang Sempati, Jalan Veteran. Di sana, cuma sembilan orang yang mengikuti ujian.
Kepala SDN Melayu 5 Banjarmasin, Wahdini Herawati menjelaskan, bahwa sekolahnya memang kekurangan anak didik. Lantaran tak banyak yang tahu dengan SDN tersebut.
"Apalagi belum terkondisikan. Seperti anjing peliharaan warga yang masih berkeliaran di halaman sekolah," ucapnya. Terkait hal itu, pihak sekolah sudah melaporkan kepada Satpol PP.
Terkait jumlah siswa yang ujian di SDN Melayu 5, Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi angkat bicara. Baginya tak masalah. Terpenting, sekolah itu sudah terakreditasi.
"Meskipun hanya 9 siswa yang ujian, selagi sekolah yang bersangkutan sudah terakreditasi, tidak masalah," jelasnya.
Berbeda jika sekolah itu belum terakreditasi. Maka dilarang menggelar UASBN. Dan kalau ingin mengikut sertakan anak didiknya, harus menumpang di sekolah lain.
Di tempat lain, ada SDN Basirih 10. Di cuma ada 10 siswa. Mereka harus dialihkan UASBN ke SDN Basirih 1. Persoalannya bukan karena sekolah yang belum terakreditasi, tetapi lantaran kondisi lingkungan. Tak ada akses ke sekolah itu.
"Jadi terpaksa siswa dari SDN Basirih 10 harus mengikuti UASBN di SDN Basirih 1. Agar lebih mudah aksesnya," sebut Nuryadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, akan mencek sekolah yang dirasa muridnya sedikit. Untuk mencari solusi agar jumlah siswa di sekolah tersebut bisa meningkat.
Untuk diketahui, UASBN akan digelar hingga 24 April. Setelah selasai, dilanjutkan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di masing-masing sekolah. Dimulai tanggal 25 hingga 27 April. (mr-154/ema)
