Ada dua desa dengan medan berat menjadi prioritas pengiriman logistik pemilu di Hulu Sungai Tengah. Ke Desa Juhu dan Desa Aing Bantai yang sama-sama berada di Pegunungan Meratus, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT). Perlu perjuangan untuk bisa sampai ke lokasi. Tantangan beratnya, hanya bisa dijangkau berjalan kaki dari titik jalan terakhir. Medannya melewati tanjakan pegunungan, hutan Meratus, hingga menyeberangi sungai.
KPU HST harus menyewa porter (buruh angkut) untuk membawa logistik tersebut. Porter lebih paham medan jalan yang ditempuh. Biar aman, mereka juga dikawal TNI-Polri. "Total logistik yang diantar ada 15 kotak suara. Rinciannya, 5 kotak suara tujuan Desa Juhu, dan 10 kotak suara tujuan Desa Aing Bantai," kata Ketua Panwascam Batang Alai Timur, Ahmad Budiansyah, Senin (12/2).
Bagaimana cara membawa 15 kotak suara itu? Porter mengikat kotak suara dengan tali, kemudian digendong. Dibungkus plastik berlapis agar tak basah dan rusak saat hujan turun. Mereka menempuh perjalanan seharian. "Secara seremonial, pelepasan dilaksanakan pada Sabtu (10/2). Namun resmi diberangkatkan pada Minggu (11/2) kemarin," tambahnya.
Kasubbag Keuangan KPU HST, Doni merincikan pihaknya menyewa sebanyak 15 porter. Biayanya mencapai Rp18.300.000. Pembayaran diserahkan melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). "Rinciannya, ke Desa Juhu nilainya Rp6.300.000, dan ke Desa Aing Bantai Rp12.000.000," jelasnya.
Jalan Kaki Sembilan Jam
Pendistribusian logistik ke Desa Aing Bantai dan Desa Juhu dikawal 12 personel TNI-Polri. Rinciannya dua TNI, dan empat Polri. Komposisi pengawalnya sama tiap desa.
Tim pengawalan logistik ke Desa Aing Bantai baru tiba malam hari pada Minggu (11/2) pukul 22.24 Wita. Mereka berjalan kaki selama sembilan jam.
Babinsa Koramil 1002-01/Batang Alai Selatan Kodim 1002/HST, Kopda Zainal Hilmi mengatakan timnya terdiri dari 16 orang. 10 porter dan enam orang pengawalan. "Setelah dilepas di Kantor Kecamatan Batang Alai Timur, Minggu sekitar pukul 08.00 Wita, kami langsung menuju Desa Atiran sejauh lima kilometer menggunakan kendaraan roda empat dan dua," jelasnya.
Selanjutnya dari Desa Atiran menuju Desa Batu Perahu berjarak sekitar 8,1 kilometer menggunakan kendaraan roda dua, dan sampai sekitar pukul 13.30 Wita.
Setelah istirahat 30 menit sambil packing logistik, tim melanjutkan perjalanan menuju Desa Aing Bantai yang berjarak sekitar 16 kilometer. “Medan yang kami lalui sangat sulit. Dari jalan setapak yang licin, bebatuan tajam, tak jarang akar-akar pohon melintang di jalan menambah sulitnya medan yang kami tempuh," ceritanya.
Cuaca juga tidak dapat diprediksi. Kadang panas. Dingin tiba-tiba datang dengan suhu 10 derajat. Bahkan kabut datang menyelimuti perjalanan.
Satu jam sebelum tiba di Desa Aing Bantai, cuaca justru tidak bersahabat. Di kegelapan malam, hujan deras disertai petir. “Kami memutuskan untuk istirahat sejenak sambil menunggu hujan reda," ungkapnya. Tim pengantar logistik tiba pukul 22.24 Wita di TPS 2 Desa Aing Bantai dengan selamat. Sedangkan tim pengantar logistik ke Desa Juhu masih dalam perjalanan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin
Tags
Rekomendasi
Terkini
Janggal, Kajari HSU yang Terjaring OTT Hanya Punya Motor Lawas seharga Rp9 Juta di LHKPN
Jejak Kontroversi Kajari HSU yang Terjaring OTT KPK: Dari Pengusiran Warga Hingga Dugaan Pemerasan
Babak Baru OTT Amuntai: Kepala Dinas Aktif Pemkab HSU Diduga Turut Diamankan KPK
OTT KPK di Amuntai: Tiga Pejabat Kejaksaan Negeri HSU dan Kepala Dinas Ditangkap
Kejati Kalsel Bongkar Motif Penggeledahan BKSDA: Usut Penyelewengan Dana PKS 2021–2024
Usut Dugaan Korupsi Dana PKS, Kejati Kalsel Periksa 14 Perusahaan Mitra BKSDA
Kantor BKSDA Kalsel Digeledah Kejati Saat Pejabat ke Jakarta, Dokumen Dana PKS Disita
Puluhan Warung Remang-remang di Trikora Banjarbaru Kena Teguran Keras, Sediakan Karaoke Ilegal dan Miras
Petani di Balangan Tewas Digigit Ular Saat Tidur Siang, Sempat Keluhkan Sakit Hebat
Diterkam Buaya Saat Pasang Jaring, Remaja di Tanah Laut Selamat Berkat Colok Mata Predator
Damkar Banjarbaru Ungkap Panggilan Paling Unik: Dari Angkat Galon hingga Pantau Suami
Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel
Banjir Rob Lebih Parah dari Tahun Sebelumnya, Ribuan Rumah di Kalsel Utara dan Selatan Terkepung Air Pasang
Banjir Rob Ancam Pesisir Banjar: 19 Desa di Aluh-Aluh Terendam Hingga Setinggi Pinggang
Teror Kera Liar di Martapura Meluas, Korban Bertambah Jadi Enam Orang
Load Factor 75 Persen! Penerbangan Banjarmasin–Kuala Lumpur Buktikan Daya Tarik Pasar Internasional Kalsel Kuat
Mengkhawatirkan! Angka Perceraian di Tanah Bumbu Melonjak Tajam di 2025, Judi Online Jadi Pemicu Utama
Sejarah Perposan Kalsel: Prangko Pertama Tiba di Banjarmasin Sejak Tahun 1866
Dinkes Banjarbaru Digoyang Dugaan Penggelapan Rp2,6 M: Inspektorat Audit, Polres Turun Tangan
