Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk revitalisasi sungai di Jalan Veteran Banjarmasin masih belum bisa terealisasi. Ada beberapa bangunan yang terganjal pembebasan lahan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin berjanji akan segera menuntaskan pembebasan lahan di kawasan tersebut. Sebab pusat mendesak agar secepatnya dikerjakan.
“Kami akan terus lakukan pendekatan dengan pemilik dua bangunan tersebut, sebab pihak pusat sudah mendesak untuk segera melaksanakan program NUFReP tersebut,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Sungai, Hizbul Wathony kepada awak media, Kamis (8/8/2024).
Sesuai rencana, program pembenahan sungai seharusnya sudah dilaksanakan Agustus 2024. Sementara bangunan yang sudah dibebaskan adalah di Sungai Bilu, Sungai Gardu, dan Sungai Pekapuran. Tersisa beberapa bangunan di Sungai Veteran yang belum dibebaskan, yakni Taher Square dan Klenteng Soetji Nurani.
Di tahap awal, kawasan Veteran akan dibuat sungai yang membelah di tengah jalan. Pembebasan dua bangunan tersebut yang terdampak hanya pada bagian kiri Klenteng Soetji Nurani dan bagian kanan Taher Square.
“Dua bangunan tidak semuanya harus dibebaskan, hanya sebagian untuk menyatukan sungai agar membelah jalan sekaligus sebagai pintu airnya,” jelasnya.
Untuk meyakinkan pemilik bangunan, pihaknya akan menunjukkan desain NUFReP, di mana saja lahan yang dibebaskan atau terdampak dari kedua bangunan tersebut.
Justru dia menilai akan terlihat bagus bagi pemilik kedua bangunan tersebut. “Kami tidak akan menghilangkan bangunan cagar budaya atau heritage tersebut,” ujar dia.
Ia menambahkan anggaran keseluruhan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai untuk penanggulangan banjir tersebut sekitar Rp40 miliar. Program tersebut akan dibangun rumah pompa dan pintu air.
“Lokasinya ada tiga titik, yakni di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu, dan muara Sungai Gardu yang langsung berhubungan ke Sungai Martapura,” cetus Wathony.