Prokal.co, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, Haris Fachrozi mengatakan Tabalong sekarang sudah memasuki musim kemarau basah. Walaupun kemarau, tapi tetap turun hujan.
Ia menegaskan penetapan itu berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalsel.
"Rilis BMKG Banjarmasin menyatakan di Kabupaten Tabalong sedang kemarau basah," katanya, Kamis (12/9/2024).
Meski begitu, Haris memberitahukan ada dua kawasan yang rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), karena di kawasan tersebut terdapat lahan gambut yang cukup luas.
"Potensi rawan terjadi Karhutla ada di Kecamatan Muara Harus dan Benua Lawas," bebernya.
Apabila di Kabupaten Tabalong tidak hujan dalam beberapa hari, lahan tersebut rawan terbakar dengan sendirinya.
Selain itu, penyebab terjadinya Karhutla di Kabupaten Tabalong juga karena pembukaan lahan oleh masyarakat.
Mengatasi hal itu, BPBD Kabupaten Tabalong telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai kalangan pentahelik untuk membantu mencegah terjadinya Karhutla.
"Untuk antisipasi, kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan," ujarnya.
Kalau tetap ingin membuka lahan, jangan dibakar. Bisa dilakukan penebangan secara bergotong royong meminta bantuan warga lainnya.
Apalagi, beberapa hari terakhir di Tabalong juga ditemukan adanya tujuh titik api dengan satu titik bakar.
"Hasil investigasi kami di lapangan, ada satu titik bakar di Upau. Warga membakar lahan," ujarnya.
