Di tengah proyek pembenahan trotoar dan drainase di Kota Banjarmasin, sebanyak 52 pohon peneduh yang tersebar di kawasan Lambung Mangkurat, Pangeran Samudra, dan Hasanuddin HM terpaksa ditebang.
Langkah ini diambil untuk membuka jalan bagi proyek yang menelan anggaran sebesar Rp20 miliar itu. Namun demikian, Kabid Pertamanan dan Sarana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, M Fauzi Noor memastikan pohon-pohon yang terdampak akan diganti.
Hal itu sesuai hasil kesepakatan antara DLH Kota Banjarmasin dengan pihak kontraktor, selaku pelaksana proyek pembenahan trotoar dan drainase.
“Kita harapkan tidak sampai 52 pohon yang ditebang. Bisa juga kurang dan hanya dilakukan pemangkasan di beberapa bagian,” ujarnya, beberapa waktu lalu. Selain pembenahan, beberapa titik juga akan dilengkapi dengan pintu-pintu air untuk mengatur ketinggian air dan saat airnya penuh, bisa dipompa keluar.Aliran air akan terkoneksi dengan Sungai Tatas dan Sungai Balasung. Pembenahan ini menjadi upaya dalam mengatasi banjir rob yang mengenang setiap tahunnya di Kota Seribu Sungai.
Sementara itu, salah seorang warga Banjarmasin, Yunus berharap, dengan adanya pembenahan trotoar ini, pejalan kaki bisa lebih aman dan nyaman.
Sebelumnya, kondisi trotoar yang terlalu sempit dan banyak akar pohon yang keluar, menyulitkan pejalan kaki menggunakan trotoar. Di samping itu, Ia menginginkan setelah trotoar selesai, dibenahi juga dilengkapi dengan keberadaan pohon-pohon untuk peneduh. “Jadi warga yang pejalan kaki tidak kepanasan kalau mau jalan lewat di trotoar itu,” harapnya.(*)
