• Senin, 22 Desember 2025

Memanen Listrik dari Limbah Sawit

Photo Author
- Senin, 23 Desember 2019 | 09:30 WIB

SAMPIT–Warga Desa Palangan Kecamatan Kotabesi dan Desa Kenyala Kecamatan Telawang kini bisa menikmati listrik seperti layaknya masyarakat perkotaan. Mereka tidak lagi mengandalkan genset sebagai penerangan. Pasokan energi listrik yang dulu hanya beberapa jam pada malam hari, kini sudah sepanjang waktu.

Keberhasilan listrik masuk desa ini berkat adanya sinergi antara PT PLN dan PT Sukajadi Sawit Mekar. Dua perusahaan ini memiliki peran yang berbeda. PT Sukajadi Sawit Mekar (SSM) menyediakan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg), sedangkan PLN menyediakan jaringan ke desa dan menyalurkan kepada masyarakat.  

Peresmian listrik masuk desa ini ditandai dengan syukuran di depan kantor Desa Palangan, Sabtu (21/12). Syukuran dirangkai dengan pelantikan perangkat Desa Palangan.  

Kepala Desa Palangan Anastasius Delik mengatakan, sudah dua pekan ini warga desa sudah bisa menikmati pasokan listrik PLN. Dampaknya, biaya hidup bisa berkurang drastis.

”Dengan adanya listrik, warga desa sudah mulai bisa beli lipstik. Sekarang tidak ada lagi biaya untuk beli solar. Benar-benar lebih ekonomis, sehingga warga bisa menyisihkan uang untuk beli kosmetik,” kata Anastasius Delik disambut tawa warga.

Damang Kecamatan Kotabesi Marjono yang tinggal di Desa Palangan mengaku butuh biaya besar saat menggunakan genset, yakni mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Itupun hanya untuk menyalakan genset pukul 18.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.

”Dengan adanya listrik masuk desa, diperkirakan hanya butuh Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan,” kata Marjono.

Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu menyampaikan terima kasih kepada PLN dan PT Sukajadi Sawit Mekar yang berhasil menerangi Desa Palangan dan Kenyala. Namun, saat ini masih ada lima desa di Kotabesi yang belum teraliri listrik PLN.

”Saya berharap tahun depan bisa segera direalisasikan,” ucap Ninuk.

Ninuk juga berterima kasih kepada PT Globalindo Alam Perkasa yang telah memberikan penghargaan kepada empat desa di Kecamatan Kotabesi karena berhasil mencegah desa mereka dari kebakaran lahan dan hutan.  

Sementara itu Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor meminta warga benar-benar memanfaatkan energi listrik dari PLN dan PT SSM ini untuk meningkatkan taraf hidup. Sebab, investasi yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik desa ini mencapai puluhan miliar.

”Kalau hitung-hitungannya profit, investasi ini tidak menguntungkan PT PLN dan PT Sukajadi. Tapi karena demi pelayanan untuk masyarakat, perusahaan mau menyambungkan listrik sampai di sini,” kata Halikinnor.

Halikinnor meminta masyarakat untuk menjaga hubungan baik dengan perusahaan sawit maupun PLN demi kepentingan bersama. ”Jangan sedikit-sedikit klaim lahan. Jangan juga minta ganti rugi ketika lahannya dilewati jaringan listrik,” kata Halikinnor.

Sementara itu Manajer PLN ULP Sampit Adman mengatakan, PLN membutuh dana lebih dari Rp 5 miliar untuk memasang jaringan di Desa Palangan dan Kenyala. Palangan mengabiskan biaya Rp 1,23 miliar untuk melayani 155 pelanggan, sementara Kenyala menghabiskan biaya Rp 4,12 miliar untuk melayani 147 pelanggan.

”Kenyala jauh lebih besar karena lokasinya lebih jauh. Kami harap masyarakat bijak dalam menggunakan listrik,” kata Adman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X