SAMPIT— Pembangunan sirkuit road race Sahati Jalan Sudirman Km 5,5 Sampit terus digenjot, sehingga diharapkan dapat diselesaikan paling lambat akhir tahun ini, hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Najmi Fuadi, pada kegiatan sosialisasi pembangunan sirkuit road race Sahati, Sabtu (19/9).
"Mudahan November ini sudah bisa selesai, paling tidak selambat - lambatnya akhir tahun, sudah bisa diselesaikan," ujar Najmi.
Hadir dalam kegiatan tersebut pihak konsultan pengawas, tim manajer
pembangunan sirkuit, ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kotim Dedy Purwanto, serta perwakilan pengurus IMI dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Dalam kesempatan tersebut tim leader atau ahli manajemen konstruksi, manajer pembangunan sirkuit Zain Wahyudi mengatakan, progres pembangunan sirkuit secara keseluruhan sudah lebih dari 55 persen, pihaknya terus bekerja untuk dapat menyelesaikan pembangunan ini hingga paling lambat akhir tahun nanti.
"Pekerjaan sirkuit sempat terhambat karena terkendala pandemi Covid-19, di mana tenaga kerja yang terampil dari daerah lain susah didatangkan terkendala karena peraturan Covid-19," kata Zain.
Selain itu menurutnya, karena adanya perubahan pekerjaan addendum kedua, hal ini disebabkan adanya masukan dan hasil pemeriksaan lapangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bulan Juli lalu.
Pembangunan sirkuit dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim 2018 – 2020, di mana waktu pelaksanaan tahun jamak memiliki area dengan luas 13,4 hektare dan panjang lintasan 1.275 meter.
Ditambahkan, perwakilan konsultan pengawas pekerjaan pada proyek sirkuit road race Sahati Rusli mengatakan, untuk lintasan direncanakan memiliki lebar aspal enam meter pada track lurus dan delapan meter pada track start serta tikungan.
"Sirkuit Sahati memiliki bentuk lintasan seperti ikan Jelawat, yang merupakan ikon kota Sampit, serta memiliki sembilan tikungan di mana pada track lurusnya memiliki panjang sekitar 300 meter," terangnya.
Menurut Rusli, Sirkuit Sahati dibangun pada lahan gambut atau tanah lunak yg cukup ekstrem, di mana lapisan tanahnya berkisar sekitar 2,5 - 3,5 meter, sehingga perlu perbaikan atau stabilisasi.
"Untuk tahap pengerjaan sudah sampai pengerjaan perbaikan atau stabilisasi tanah dasar (subgrade), dengan metode pemancangan galam kemudian timbunan tanah dasar setebal 70 cm, yang dilapisi lapisan geotekstil pada bagian bawahnya," jelas Rusli
Sebelum penghamparan agregat sebagai bahan perkerasan lintasan terlebih dahulu, badan jalan lintasan harus dibentuk terlebih dahulu super elevasinya atau kemiringan jalan.
Di mana menurut peraturan standar sirkuit road race yang dikeluarkan oleh IMI pusat, bahwa berkisar antara 1,5 - 3 persen atau maksimal tidak boleh melebihi lima persen.
