• Senin, 22 Desember 2025

Halikinnor-Irawati Janjikan Ekskavator untuk Kecamatan, Ingin Sekolahkan Anak Pedalaman

Photo Author
- Rabu, 23 September 2020 | 11:56 WIB
EMPAT PROGRAM: Pasangan bupati-wakil bupati Kotim Halikinnor-Irawati menitikberatkan empat program apabila terpilih nanti.
EMPAT PROGRAM: Pasangan bupati-wakil bupati Kotim Halikinnor-Irawati menitikberatkan empat program apabila terpilih nanti.

Pesta demokrasi tak bisa lepas dari janji. Janji manis berlapis program itu jadi andalan setiap kontestan untuk memenangkan kerasnya pertarungan. Radar Sampit akan mengulas program unggulan semua kandidat secara berkelanjutan mulai hari ini.

 YUNI PRATIWI, Sampit

Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kotim Halikinnor-Irawati tak hanya mengandalkan popularitas dalam menghadapi persaingan Pilkada Kotim. Mereka telah menyiapkan empat program unggulan yang akan dijalankan apabila pasangan ini terpilih. Program tersebut terkait lapangan kerja, infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan.

”Secara umum, empat hal itu yang masih banyak kelemahan," ujar Halikinnor, Selasa (22/9).

Halikinnor menuturkan, terkait lapangan kerja, utamanya saat pandemi Covid-19, banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Dia berencana jika terpilih akan melakukan pengadaan alat berat, yakni ekskavator berukuran besar dan kecil di setiap kecamatan untuk digunakan masyarakat untuk menggarap lahan. 

”Ekskavator itu untuk membantu masyarakat menggarap tanah. Bagi masyarakat yang tidak punya modal, nanti saya minta dinas pertanian untuk bantu bibit," ujarnya.

Bantuan ekskavator itu tentu saja diberikan dengan syarat. Menurut Halikin, masyarakat wajib membuat pakta integritas akan mengelola lahan tersebut dan tidak di jual. ”Itu cara yang saya pikir agar mereka bisa kerja," tuturnya.

Selain alat berat tersebut bisa digunakan masyarakat untuk berkebun agar tidak menganggur, lanjut Halikin, alat berat itu juga bisa digunakan untuk mengatasi jalan yang terputus akibat hujan, khususnya di wilayah utara.

”Untuk bahan bakar minyaknya bisa dibicarakan dengan penggunaan dana desa untuk membantu masyarakat," tambahnya.

Dirinya juga menyarankan agar masyarakat yang berkebun nantinya bisa memperhatikan komoditasnya dengan tanam jahe, jagung, atau palawija. Dengan demikian, panen bisa dilakukan secara rutin dan bisa menghidupkan keluarganya. 

Terkait infrastruktur, kata Halikin, masih ada jalan desa yang belum beraspal, khususnya di daerah utara dan selatan. Selain itu, masih ada gang yang belum beraspal, drainase belum lancar, penerangan jalan umum yang belum maksimal di kawasan perkotaan, serta beberapa permukiman kumuh yang perlu mendapat perhatian.

Terkait pendidikan, Halikin menambahkan, perlu ada peningkatan fasilitas, seperti bangunan sekolah dan perumahan guru. Selain itu, ke depan pihaknya juga akan menginventarisir penduduk desa yang berprestasi, namun tidak mampu. Mereka akan diupayakan dibantu pembiayaannya oleh pemerintah daerah. 

”Saya ingin nanti anak-anak desa daerah pedalaman disekolahkan oleh pemerintah. Nanti juga kerja sama dengan perusahaan untuk program CSR, supaya dalam menempatkan tenaga untuk kesehatan dan pendidikan tidak susah. Kalau orang desa ditugaskan di desa dia akan betah, sehingga kami ingin setiap daerah punya potensi sendiri," tuturnya.

Menurut Halikinnor, akan percuma apabila menyiapkan sarana dan prasarana, seperti bangunan yang bagus dan lengkap, tetapi tidak ada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk memanfaatkannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X