• Senin, 22 Desember 2025

Warga Sampit Berharap Bandara H. Asan Jadi Prioritas Pemerintah Pusat

Photo Author
- Jumat, 22 Maret 2024 | 12:15 WIB
BANDARA: Bandar udara H. Asan Sampit yang rencananya akan dilakukan peningkatan. (Dok. YUNI/RADAR SAMPIT)
BANDARA: Bandar udara H. Asan Sampit yang rencananya akan dilakukan peningkatan. (Dok. YUNI/RADAR SAMPIT)

 

Peningkatan Bandar Udara (Bandara) H. Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum terealisasi tahun ini. Padahal hal itu menjadi kebutuhan yang mendasar. Diharapkan masalah ini menjadi perhatian dari Kementerian Perhubungan. “Kita doakan mudah-mudahan bisa terealisasi. Kami serius karena itu memang menjadi kebutuhan mendasar,” kata Bupati Kotim Halikinnor.

Baca Juga: Menjelang Berbuka, Ayah Dua Anak Ini Tewas di Tangan Pemabuk

Halikinnor mengatakan, pengembangan Bandara H Asan Sampit menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan, sementara pemerintah daerah hanya mendukung kebutuhan pengembangan bandara. “Bandara ini bukan punya pemerintah daerah, kita hanya mendukung apa yang bisa kita bantu. Salah satu pemerintah daerah mengganti rugi tanah untuk perpanjangan runway maupun pelebaran runway. Tetapi untuk peningkatan, pelebaran, dan perpanjangan runway maupun peningkatan PCN (Pavement Classification Number) itu menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

Pemerintah daerah selalu berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Bahkan beberapa waktu yang lalu bupati menghadap langsung Menteri Perhubungan berkaitan dengan pengembangan bandara tersebut.

“Saya sudah menghadap menteri, untuk membahas bagaimana supaya perpanjangan runway dan pelebaran itu bisa terealisasi. Harapan kita, tahun 2024 ini. Tapi kita juga memahami anggaran kementerian yang terbatas menjadi salah satu alasannya,”ujarnya. Meski demikian dirinya juga belum dapat memastikan apa di tahun ini akan dilakukan pemindahan gedung PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadaman Kebakaran) atau untuk runway.

Saat ini hanya ada satu maskapai yang ke Jakarta dan ke Surabaya. Akibatnya, masyarakat Kotim banyak yang memilih terbang lewat Palangka Raya dan Pangkalan Bun. “Sementara kita ketahui bahwa di Kalimantan Tengah, Kotim ini penduduk yang terbesar dan investasi juga sangat banyak, jadi sangat membutuhkan sekali,” tuturnya. Halikinnor berharap Bandara H Asan Sampit bisa didarati pesawat jenis Airbus 320 itu, yang memiliki kapasitas jumlah penumpang yang lebih banyak.

“Kalau dengan jumlah penumpang besar kemungkinan harga tiketnya bisa turun. Kalau masih seperti saat ini, apalagi hanya satu-satunya saja yang dimiliki oleh maskapai Nam Air  737 seri 500, pesawat juga sudah klasik dan terbatas, sehingga mungkin perawatannya mahal, sehingga tiketnya juga lebih tinggi,” tutupnya. (yn/yit) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X