• Senin, 22 Desember 2025

Puncak Acara Lomplai Ditutup dengan Embob Jengea

Photo Author
- Senin, 15 Mei 2023 | 15:27 WIB

SANGATTA - Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kutim sejak 29 April hingga 2 Mei 2023 telah berakhir. Lomplai yang berlangsung di Kecamatan Muara Wahau itu ditutup dengan Embob Jengea. 

Suku Dayak Wehea yang merupakan suku yang pertama kali mendiami sungai Wehea, kini dikenal dengan sebutan sungai Wahau. Salah satu budaya yang selalu digelar setiap tahunnya adalah pesta adat dan budaya Lom Plai.

Pesta adat dan budaya Lom Plai 2023 yang digelar di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau. Acara ini dimeriahkan dengan beragam rangkaian adat dan kebudayaan suku Dayak, bahkan dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman di dampingi Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang.

Seperti diketahui, Lom Plai juga masuk dalam kegiatan nasional, Karisma Event Nusantara (KEN) 2023. Usai semua ritual dilaksanakan, tiba lah lerayaan puncak upacara adat Lom Plai pada 2 Mei, yang ditutup dengan “Embob Jengea”. 

Lom Plai merupakan serangkaian Upacara Adat Dayak Wehea, dimana Embob Jengea sebagai bentuk ungkapan syukur atas panen padi yang diterima oleh masyarakat Wehea.

Tujuan dari ritual tersebut adalah bentuk penghormatan kepada dewi padi “Long Diang Yung” , diharapkan warga sembuh dan sehat serta warga masyarakat sejahtera, memanggil semangat padi yang tercecer di ladang karena dimakan oleh binatang, dibawa orang untuk keluar di jual agar tanam padi mendatang padi tumbuh jadi subur.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa pesta adat dan budaya Lom Plai ini diharapkan memberikan dampak positif untuk masyarakat Kutim.

“Tidak kalah penting mudah-mudahan ini (pesta adat dan budaya Lom Plai) mampu meningkatkan kreatifitas masyarakat yang tergabung di dalam UMKM,” terang ia. 

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Adat Wehea, Ledjie Taq yang senantiasa mempertahankan dan melestarikan adat dan budaya wehea tersebut dan menjadi event tetap yang selalu di laksanakan.

“Atas nama pemerintah saya ucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Adat Wehea Bapak Ledjie Taq yang senantiasa mempertahankan dan melestarikan adat dan budaya wehea, serta ucapan terima kasih kepada kepala tokoh-tokoh adat dari enam desa yakni Desa Bea Nehas, Desa Diak Lay, Desa Beq, Desa Ling Wehea, Desa Diak Leway dan Desa Nehas Liang Bing yang tetap melestarikan adat budaya yang sangat luar biasa ini,” tuturnya.

Politisi PKS itu juga berharap ke depan, perayaan Lom Plai ini akan lebih meriah dengan festival-festival budaya yang cukup heterogen di Kutai Timur.

Adapun rangkaian kegiatan puncak acara pesta adat dan budaya Lom Plai hari ini diantaranya diisi dengan menyambut tamu dengan ritual khas suku Dayak, embos min di rumah Ibu Blak dan Tambak 1, turun ke bawah pondok (jengea) di pinggir Sungai Wehea – tarian di atas rakit – Sksiang – Plaq Saey, acara kesenian seperti pementasan seni menceritakan sejarah Long Diang Yung – Enluei Hedoq – Tarian Hudoq, serta tarian balai budaya. (Adv/*/la)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X