BIDUKBIDUK - Keberadaan Intalasi Pengolahan Air (IPA) di Labuan, Kampung Bidukbiduk, Kecamatan Bidukbiduk, sedang mengalami kerusakan di sejumlah komponen, termasuk mesin pompa, dan jaringan.
Kepala Bidang (Kabid) Bangunan dan Konstruksi DPUPR Berau, Rusdi mengatakan di antara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IPA yang ada di wilayah pesisir selatan Berau, IPA Bidukbiduk mengalami kerusakan yang cukup parah. “Untuk Kampung Bidukbiduk sangat parah,” ungkapnya kepada Berau Post beberapa hari lalu.
Pembangunan IPA tersebut memang sudah cukup lama dengan menggunakan APBN. SPAM tersebut tak hanya memfasilitasi masyarakat yang ada di Kampung Bidukbiduk, melainkan beberapa kampung di sekitarnya, seperti Kampung Pantai Harapan, dan Tanjung Perepat.
Untuk memperbaiki kerusakan tersebut, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim terkait kendala yang membuat IPA tersebut tidak bisa dioperasikan.
“Kita harus koordinasi lagi dengan provinsi, karena mereka yang bangun. Mudah-mudahan nanti ada bantuan, seperti perbaikan-perbaikan terkait kerusakan itu,” jelasnya.
Selain kerusakan, salah satu faktor lain yang menyebabkan IPA tersebut belum beroperasi yakni mahalnya biaya operasional karena harus menggunakan bahan bakar solar. Hal itu dikarenakan fasilitas tersebut belum bisa tersambung jaringan listrik karena kapasitas daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan IPA tersebut cukup besar.
“Kapasitas IPA itu 10 liter per detik. Sementara daya yang dibutuhkan sebesar 66.000 Volt Ampere, atau 66 Kva. Sementara untuk melakukan penyambungan ke IPA sebesar itu, PLN belum mampu. Karena kalau pakai solar, itu biaya operasionalnya sangat mahal,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat yang berada di Kampung Bidukbiduk berharap, agar IPA tersebut dapat dioperasikan tahun ini demi kemudahan masyarakat mendapatkan air bersih. (*/sht/asa)
