TANJUNG REDEB – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Berau mewacanakan pemasangan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Pemasangan tersebut akan dipusatkan di tiga titik rawan pelanggaran.
Tiga titik yang dimaksud yakni kawasan simpang empat kilometer 5, simpang 4 KFC, dan simpang 3 Hotel Bumi Segah. “Untuk yang di simpang hotel itu, karena lokasinya kerap menjadi tempat balapan liar, dan memang tiga lokasi itu juga menjadi titik rawan pelanggaran,” tegas Kasat Lantas Polres Berau, AKP Edo Dhamara Yudha, Kamis (15/12).
Hal ini juga dijelaskannya, dilakukan karena masih banyak pelanggar lalu lintas di Kabupaten Berau. “Ini masih wacana dan masih kami melakukan koordinasi untuk melakukan pemasangan tersebut,” ujarnya.
Edo menuturkan, saat ini pihaknya masih berupaya agar kamera tersebut bisa difasilitasi pengadaannya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Dikatakannya, pengajuan untuk pengadaan kamera itu sudah dilaksanakan. Namun, dia juga belum mengetahui apakah kamera itu bisa masuk pengadaan tahun 2023 atau tidak.
“Itu berproses. Kami sudah mengajukan dan kita menunggu apa hasil dari Pemkab Berau, jika memang sudah ada maka segera mungkin akan kita lakukan pemasangan,” sebutnya.
Perwira berpangkat balok tiga itu juga mengaku tidak mengetahui secara detail berapa harga kamera tersebut. Namun, untuk satu unit kamera berkisar di harga ratusan juta rupiah dan harga itu juga mencakup server yang terintegrasi hingga ke Mabes Polri.
“Ya, jadi nanti Mabes Polri juga bisa memonitor kondisi di Berau dengan adanya kamera yang terpasang itu” jelasnya.
Selain itu, saat ini juga disebutnya terkait ETLE Mobile masih terus berjalan. Dan diakuinya bahwa untuk rata-rata setiap hari, Satlantas Polres Berau menindak lima pelanggar yang didapat oleh tim. “Sampai saat ini masih berjalan, dan nanti bagi pengendara yang melanggar surat tilangnya diantar oleh kurir,” tandasnya. (aky/sam)
