• Senin, 22 Desember 2025

Ujung Pena

Photo Author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 18:35 WIB
-
-

ADA proses panjang yag harus dilewati. Saking panjangnya, ngalih menentukan siapa pengganti permanen seorang sekretaris kabupaten, setelah Gazali purna tugas.

Karena waktu tersisa masih berbulan-bulan. Ditunjuklah Agus Wahyudi, selaku sekkab antarwaktu. Pun di saat Agus sampai di ujung tugasnya, belum juga bisa menentukan penggantinya. Belum juga bisa sertijab.

Di halaman kantor bupati, apel pagi di hari Senin (28/8) ada upacara kecil. Agus Wahyudi berdiri bersama staf ahli dan salah seorang kepala bidang. Lalu, bergantianlah ASN peserta upacara menyalaminya.

Ekspresi Agus Wahyudi tak berubah. Tapi, sepintas terbaca, ia pun sedang bergelut dengan perasaannya. Sedih berpisah dengan para anak buahnya. Sedih tak lagi bisa bersama. Dan, sedih bahwa hari Senin itu adalah hari penghabisan mengikuti apel pagi selaku sekkab dan sebagai ASN.

Bulan Agustus, Agus Wahyudi genap berusia 60 tahun. Batas usia seorang ASN yang menduduki jabatan eselon II. Dan, terhitung awal September, ia akan menerima surat keputuan pensiun sebagai ASN.

Siapa penggantinya? Itulah yang jadi pertanyaan, bukan saja bagi seluruh ASN. Tapi juga warga yang ada di luar pagar kantor bupati. Peran seorang sekkab sangatlah penting. Khususnya dalam melakukan menjembatani berbagai kepentingan. Termasuk kepentingan anggaran.

Babak penyisihan sudah dilakukan jauh hari sebelum Sekkab Gazali  memasuki masa pensiun. Banyak yang berminat. Begitupun peminat dari luar daerah yang memenuhi syarat kepangkatan. Termasuk memenuhi syarat pengalaman.

Hasil dari babak penyisihan melalui pengumuman terbuka, didapatlah nama-nama yang masuk dalam kelompok delapan besar. Delapan pejabat eselon II yang dinilai memenuhi syarat kepangkatan menempati posisi puncak ASN, sekretaris kabupaten.

Siapa-siapa mereka? Ada nama Fendra Firnawan (Kadis PUPR). Ada nama Said (Kepala Bapenda), Reza Fahmi (Kepala Inspektorat). Nama lainnya Yudha Budisantosa (Kepala Dispusip).

Nama mantan staf ahli Salim (Kepala Kesbangpol) juga masuk dalam delapan besar. Nama Mustakim (Kepala DLHK). Ada Andi Marewangeng (Kepala Dinas Perhubungan). Dan, satu-satunya perempuan yang mendaftar adalah Mualidiyah (Asisten III Setkab Berau).

Bisa saja, dari babak perdelapan final (seperti main bola). Akan mengerucut lagi menjadi semi final. Dan, tim penilai akan meranking lagi siapa yang bisa masuk ke babak final.

Jangan salah. Ada 30 anggota dewan, walaupun tak punya hak veto. Anggota dewan bisa saja bisik-bisik, siapa yang menurut mereka layak dalam menjalankan tugas sebagai sekkab. Bisikan para wakil rakyat itu, bisa diabaikan bisa juga jadi pertimbangan.

Mereka yang masuk delapan besar itu, adalah ASN yang sudah melewati perjalanan panjangnya bertugas di berbagai instansi. Itu riwayat pekerjaan yang membentuk mereka untuk mendapatkan sebutan memenuhi syarat administrasi dan pengalaman kerja.

Saya sangat yakin, nama-nama mulai mengerucut di tiga figur. Wajah-wajah yang dianggap punya kinerja yang plus-plus. Wajah yang dianggap mampu menjawab berbagai persoalan internal sekretariat maupun maupun eksternal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X