TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pemberdayaan dan Kampung (DPMK) Berau, Tentram Rahayu, sebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berupaya meningkatkan status Kampung Mapulu dari kampung tertinggal menjadi kampung berkembang tahun depan.
Sebagaimana diketahui katanya, saat ini hanya Kampung Mapulu di Bumi Batiwakkal yang masih menyandang status tertinggal. “Dari 100 kampung, hanya Mapulu yang masih tertinggal. Kami ingin di tahun depan sudah bisa naik statusnya,” katanya.
Untuk menaikkan status Kampung Mapulu, memang perlu mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Berau maupun provinsi untuk pembangunan infrastruktur seperti air dan listrik serta pendidikan.
"Seperti ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Komunal dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral," ucapnya.
Diakui Tentram, persoalan ini menjadi perhatian khusus, bahkan Pemkab Berau telah memberikan bantuan sebanyak 26 unit rumah untuk 34 kepala keluarga (KK) yang saat ini telah selesai pembangunannya.
"Untuk listrik inshaallah tahun depan dilaksanakan. Untuk air telah kita anggarkan di DPUPR Berau dan semua progresnya di tahun depan," tuturnya.
Kemudian kata dia, ketika nanti ada penilaian Indeks Desa Membangun (IDM), ke depan Kampung Mapulu bisa menjadi kampung berstatus berkembang. "Semua OPD sudah bekerja sesuai arahan dari bupati, dan ini merupakan komitmen bersama," jelasnya.
Selanjutnya, pada bidang pendidikan. Untuk menunjang pendidikan anak di Kampung Mapulu, telah dibuatkan tiga ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. "Inshaallah gurunya akan ada di tahun depan," tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menilai, dengan masih adanya status kampung tertinggal perlu peran semua pihak untuk bersama-sama memajukan kampung tersebut, mulai dari segi kesehatan, pendidikan, dan fasilitas pendukung lainnya. “Yang terpenting itu akses jalan, karena ini fondasi dasar penggerak ekonomi,” katanya.
Dilanjutkan Politikus NasDem ini, di tahun ini bisa saja pemkab menganggar untuk pengadaan air bersih di kampung tersebut, yang bisa dialirkan ke kampung lainnya yang berada di Mapulu. Terlebih sumber air bersih tersedia di kampung tersebut.
“Bisa jadi di sana juga banyak perusahaan sawit yang bisa diambil CSR-nya untuk pembangunan,” tutupnya. (hmd/sam)
