Sejak menjabat, Dr Andi Harun-Dr Rusmadi menempatkan pengentasan masalah banjir pada daftar atas program prioritas. Hasilnya mulai terlihat saat ini.
PEMERINTAH Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun dan Wakil Wali Kota Dr Rusmadi mulai awal kepemimpinan terus komitmen dalam pengendalian banjir. Begitu pun pada 2023, tetap memprioritaskan pekerjaan pengendalian banjir sebagai satu dari 10 program unggulan.
Komitmen ini didukung progres pengendalian banjir di Kota Samarinda yang menunjukkan perkembangan sangat menggembirakan. Memang tidak bisa sekaligus teratasi, sebab memang pengendalian banjir harus dilakukan secara tersistem mulai hulu hingga ilir persoalan. Namun, berkat kerja keras serta program yang sistematis dan terukur, kini mulai terlihat progres baik di lapangan.
Meski baru hampir dua tahun Andi Harun-Rusmadi memimpin Samarinda, sudah ada hasil nyata yang bisa terlihat di lapangan terkait pengendalian banjir. Seperti titik genangan yang kian berkurang dan tidak sebanyak dulu. Di sisi lain, durasi atau lama genangan juga terus berkurang. Ini semua berkat keseriusan jajaran Pemkot Samarinda dalam upaya pengendalian banjir di kota ini.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Dr Sonny Sudiar mengapresiasi upaya pengendalian banjir ini. Menurut dia, yang dilakukan Pemkot Samarinda sudah cukup menjawab keresahan warga akan persoalan banjir selama ini.
“Sangat terlihat jelas progresnya di lapangan. Paling tidak titik genangannya yang sudah semakin berkurang. Semoga ini bisa terus berkelanjutan,” terang Sonny.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Desy Damayanti Fauzi melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Hendra Kusuma mengatakan, pelebaran drainase dan peningkatan jalan di simpang Mal Lembuswana, baik di segmen Jalan Dr Soetomo maupun di Jalan S Parman, selama dua tahun belakangan dikerjakan, akhirnya memberikan hasil yang cukup memuaskan. Genangan banjir yang biasa terjadi di kawasan tersebut nyaris tak ada lagi.
“Tinggal sedikit tembusan di ujung dekat SKM di Jalan S Parman. Kalau sudah beres itu, nanti lebih maksimal lagi pengendalian banjir di lokasi sekitar,” ungkap Hendra.
Yang juga tidak kalah penting adalah pengendalian banjir di segmen simpang Sempaja yang merupakan satu kesatuan dengan pelebaran drainase dan peningkatan kapasitas jalan di Jalan AW Sjahranie. Meski belum tuntas keseluruhan, namun progres pengendalian banjir di segmen tersebut juga sudah sangat terlihat jelas. Rencananya tahun ini dilakukan tembusan ke SKM melewati Sungai Sempaja di Rapak Benuang.
“Juga di segmen Jalan DI Pandjaitan. Di situ juga kita berkolaborasi untuk pelebaran sistem drainase dan peningkatan jalan. Hasilnya sudah sangat kelihatan. Padahal lokasi itu dulunya cukup parah. Bahkan kalau banjir pagi-pagi, sampai banyak warga yang tidak bisa berangkat kerja. Memang pengendalian banjir ini sistem. Tapi yang jelas, hasilnya di lapangan sudah sangat kelihatan dan warga sendiri juga bisa merasakan langsung,” terangnya.
Di sisi lain, terang dia, kolaborasi dengan Tim Hantu Banyu juga diakuinya cukup membantu. Terutama lewat kegiatan normalisasi drainase dalam skala kecil. Apalagi sekarang cukup banyak juga Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) di setiap RT yang merealisasikan programnya lewat normalisasi drainase lingkungan. Meski dalam skala kecil, diakui Hendra, itu sangat membantu. Karena memang pengendalian banjir dilakukan secara tersistem.
“Untuk tahun anggaran 2023 kegiatan pengendalian banjir pun tetap menjadi prioritas kami. Sebab, masih ada beberapa titik yang belum bisa diselesaikan pada 2022, sehingga dilanjutkan di tahun ini. Kami tetap menjalankan apa yang menjadi amanah dari Pak Wali Kota Andi Harun bahwa 2023 tetap memprioritaskan kegiatan terkait pengendalian banjir Samarinda,” katanya.