Sudah hampir sepekan warga Sendawar, Kubar, tak mendapatkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sendawar. Kerusakan pompa penyedot air baku di intake Royok masih diperbaiki.
SENDAWAR - Terhentinya penyaluran air bersih terjadi sejak Kamis 1 Februari lalu. Keadaan ini menimbulkan reaksi para pelanggan dan meminta direksi PDAM bertanggung jawab dengan segera memberi solusi.
Junaidi, warga Melak Ulu menyesalkan sikap manajemen PDAM Tirta Sendawar lantaran tak ada pemberitahuan ke pelanggan. Bahkan tak kunjung dapat kepastian bakal normal kembali untuk penyaluran air baku ke pelanggan.
“Alih-alih mencarikan solusi, informasi kapan air jalan pun tidak ada. Mau tidak mau kita pergi ke sungai untuk mandi,” ujarnya.
Baca Juga: Jalan di Kutim Ini Babak Belur, Banyak Lubang, Sering Terjadi Lakalantas
Pantauan Kaltim Post di lapangan, PDAM menerjunkan pegawainya untuk bekerja ekstra keras hingga lembur untuk mengganti pompa penyedot yang rusak tersebut. Diganti dengan pompa yang tersedia di PDAM Tirta Sendawar.
Namun, pompa yang digunakan berstatus pompa distribusi. Kondisi pompa ini sekadar pembantu menyikapi terhentinya distribusi air bersih kepala pelanggan. Pada prosesnya, air baku yang disedot menggunakan pompa dari Sungai Mahakam tersebut akan diolah dulu di bak besar penampungan. Kemudian, akan didistribusikan kepada pelanggan.
Dirut PDAM Tirta Sendawar Untung Suropati melalui telepon selulernya menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas kejadian tersebut. Ia berjanji akan bekerja optimal dengan segera berupaya menyelesaikan perbaikan.
“Tim transdit kami sudah di lokasi kerusakan untuk penyambungan kembali pipa yang rusak tersebut. Dan hingga sekarang ini sedang proses penyambungan ke pipa induk, semoga rampung malam ini, agar air bisa running ke penampungan induk dan air dapat segera tersalurkan,” akunya.
Hanya, dari 5 ribu pelanggan PDAM Tirta Sendawar yang dipastikan mendapatkan suplai air bersih itu pelanggan yang berada di dataran rendah. Seperti pelanggan PDAM di Kecamatan Melak dan sekitarnya. Sisanya meliputi Kecamatan Barong Tongkok, Pusat Pemerintahan (kantor bupati) dan Kecamatan Sekolaq Darat dipastikan menyusul.
“Kalau pelanggan di Melak sepertinya lebih dulu dapat air karena berada di dataran rendah, sehingga lebih cepat. Sementara di wilayah atas seperti Kecamatan Barong Tongkok, Sekolaq Darat, dan sekitarnya tentunya akan menyusul beberapa waktu lagi,” kata Untung.
Lebih lanjut diuraikannya, jika distribusi air tak bisa cepat, alasannya karena kondisi pipa distribusi puluhan kilometer yang membentang dari pipa intake atau IPA di Royok ke Barong Tongkok hingga Sekolaq Darat itu kondisi kosong atau tidak ada airnya lagi.
