Pemkot Samarinda terus memantau pelaksanaan revitalisasi Citra Niaga, khususnya di Jalan Niaga Utara, yang dibiayai APBD 2023. Mengingat pekerjaan tersebut tak kunjung rampung.
SAMARINDA–Konsultan Dinas PUPR Samarinda Ali Rossit mengatakan, target Provisional Hand Over (PHO) proyek sarana dan prasarana (sarpras) yang dikerjakan 2023 jatuh tempo pada 16 Februari, setelah melewati masa penambahan waktu 50 hari.
Seharusnya proyek itu rampung akhir tahun lalu. Atas kondisi itu, kontraktor telah berkomitmen untuk menyelesaikan 100 persen volume pekerjaan, karena saat ini progresnya sudah mencapai 99 persen. "Secara arsitektur, masih ada beberapa pekerjaan yang belum detail, seperti pembersihan dan lainnya," ujarnya. "Namun, ada masa pemeliharaan selama enam bulan. Kami masih menyusun rencana jika kemungkinan pekerjaan tidak selesai dalam penambahan waktu," sambungnya.
Baca Juga: Food Court Pasar Merdeka Sudah Diresmikan
Dia menjelaskan, selama masa pemeliharaan, kontraktor masih bertanggung jawab atas pekerjaan yang belum selesai, seperti taman, instalasi lampu, instalasi pompa, dan lainnya. Setelah enam bulan, dilakukan final hand over (FHO), dan selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah. "Kekurangan yang masih ada saat ini seputar tiang lampu, keramik yang belum dipasang, dan lain-lain. Itu yang masih bisa dimintai tanggung jawab ke kontraktor," jelasnya.
Meski bagi masyarakat awam Citra Niaga sudah terlihat baik, namun dari sisi teknis masih ada beberapa item yang perlu didetailkan. Mengingat kawasan tersebut diharapkan menjadi ruang terbuka dan berekspresi bagi masyarakat.
Saat ini pihaknya tengah menyiapkan desain untuk dipresentasikan ke wali kota pekerjaan pada 2024. Dengan total anggaran Rp 40 miliar, revitalisasi tahap kedua terbagi dalam tiga kegiatan, yakni sarana dan prasarana Rp 15 miliar, meliputi perbaikan drainase dan pedestrian di Jalan Aga Khan. Termasuk peningkatan bangunan menara dan tempat ibadah. “Nanti kantor UPT pengelola akan dipindahkan ke Jalan Niaga Selatan, di sana juga ada perbaikan bagian tengah, termasuk drainase,” ucapnya.
Di samping itu, akan dilakukan penanaman kabel misalnya di Jalan Niaga Utara. Atas pekerjaan itu, dari keterangan PLN, perlu anggaran sekitar Rp 6,3 miliar memindahkan kabel tersebut. “Biaya itu timbul atas kegiatan pencabutan tiang hingga distribusi jaringan baru ke ruko-ruko. Karena lokasi kabel tanam juga sudah disiapkan,” ucapnya.
Pekerjaan selanjutnya yakni infrastruktur senilai Rp 18 miliar, meliputi pekerjaan drainase dan trotoar kawasan luar Citra Niaga seperti di Jalan Niaga Utara, Jalan Niaga Barat, hingga Jalan Niaga Selatan. Karena akan dibangun juga crossing drainase menuju Sungai Mahakam, dengan dimensi saluran bervariasi dengan lebar sekitar 1,6 meter dan kedalaman 1,5 meter. “Itu sebagai antisipasi banjir rob yang kerap melanda kawasan tersebut ketika muka Sungai Mahakam pasang,” ucapnya.
Pada pekerjaan terakhir, Ali menerangkan merevitalisasi fasad serta trotoar di beberapa ruko, khususnya di Jalan Niaga Utara melanjutkan yang dikerjakan 2023 lalu. Anggarannya sekitar Rp 7 miliar, di sana pihaknya masih menunggu desain final yang disetujui wali kota, untuk selanjutnya disosialisasikan ke warga. “Kebetulan warganya memiliki SHGB, sehingga bangunan sudah berubah bentuk. Setelah desain fiks dari wali kota, segera disosialisasikan ke pemilik ruko,” ucapnya.
Dia berharap, warga atau pemilik usaha bisa mendukung program tersebut, serta memaklumi ketika pekerjaan dilaksanakan, operasional usahanya terganggu. ”Kami memohon maaf juga. Kami harap dukungannya,” pungkasnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46
