Dua calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Kukar diduga melakukan praktik politik uang atau money politic. Satu dari daerah pemilihan (dapil) IV dan satunya dari Dapil VI Kukar.
TENGGARONG–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kukar telah memanggil kedua caleg itu untuk memberikan klarifikasi. Namun yang bersangkutan tidak datang dengan alasan berhalangan karena kondisi geografis.
“Kami sudah layangkan surat secara layak kepada yang bersangkutan, tapi keduanya tidak hadir karena alasan geografis. Jadi, besok kami bersama Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) akan mengonfirmasi langsung ke lokasi,” jelas Hardianda, Komisioner bawaslu Kukar, Kamis (15/2).
Hardianda memastikan pihaknya bersama Gakkumdu akan menyambangi yang bersangkutan di Samboja Barat dan Kenohan. Proses penanganan dugaan pelanggaran ini akan ditindaklanjuti sesuai aturan.
“Nanti kalau seluruh unsur terpenuhi akan ada sanksi. Salah satunya adalah didiskualifikasi dari pemilu,” tegasnya.
Dugaan pelanggaran dua yang belum disebutkan identitasnya itu merupakan dua dari lima pemeriksaan laporan kasus money politic yang dilakukan Bawaslu Kukar. Tiga kasus lainnya di Kecamatan Samboja, Tenggarong Seberang, dan Loa Kulu.
Dugaan pelanggaran di Samboja telah ditangani. Dugaan itu ternyata merupakan pelatihan saksi partai yang disebut-sebut politik uang.
"Yang di Tenggarong Seberang dan Loa Kulu masih pendalaman bukti, karena sifatnya masih informasi awal," pungkas Hardianda. (qi/kri/k8)
