Tak hanya sebagai urat nadi perekonomian Samarinda hingga Kaltim, Sungai Mahakam juga menjadi sumber kehidupan warga Samarinda. Pun beranda kota ini. Untuk itu, beragam kegiatan dan proyek dilakukan Pemkot Samarinda untuk mempercantik tepian Sungai ini.
Baca Juga: 47 Orang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Polda Kalsel Sikapi Maraknya Kasus Mabuk Kecubung
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian Daerah (Bappeda Litbang) Samarinda Ananta Fathurrozi menjelaskan berdasarkan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 pihaknya telah merencanakan berbagai kegiatan strategis. Termasuk pembentukan kawasan ekonomi terpadu, ruang terbuka hijau, pengendalian banjir, serta proyek-proyek seperti Teras Samarinda, Makam Husnul Khotimah, GOR Segiri, konsep pembangunan Samarinda Integrated School dan kerjasama pembangunan RSUD IA Moeis.
Ia juga menyebutkan target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Samarinda untuk tahun 2025 adalah ssebesar 83,40 persen. Pada 2023, IPM kota ini telah menunjukkan tren positif dengan capaian 82,61 persen, meningkat 1,18 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam wawancara kepada harian ini, Rabu (10/7), pihaknya mendukung dan berkolaborasi demi mewujudkan visi dan misi walikota dalam meningkatkan kualitas dan estetika infrastruktur Kota Tepian.
“Visi kami adalah menjadikan Samarinda sebagai kota yang nyaman dan layak huni, dengan fokus pada pengembangan fasilitas umum yang berkualitas dan modern,” ungkapnya. Salah satu langkah strategis adalah memanfaatkan karakteristik Sungai Mahakam yang menjadi ikonik kota ini sebagai daya tarik wisata dengan mempercantik tepian sungai.
Baca Juga: Teras Mahakam Calon Ikon Ibukota Kaltim
Melalui Proyek Teras Samarinda ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan menyiapkan fasilitas umum yang menarik, pemerintah kota berencana untuk merangsang kunjungan dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang akan beroperasi di kawasan baru ini nantinya.
“Memang ada kurasi nantinya untuk UMKM yang tergabung di dalamnya, tidak sembarangan dan diharapkan sesuai dengan konsep yang diusung nantinya,” paparnya.
Ananta juga menggambarkan nantinya dengan adanya fasilitas Amplitheater yang mirip Marina Bay Sands di Singapura siap mendukung setidaknya 365 event pariwisata maupun paguyuban atau berbagai komunitas di Samarinda termasuk adanya fasilitas sound sistem dan lighting serta dilengkapi beberapa CCTV dan ruang kontrol.
“Pastinya nanti akan terus kami adakan festival-festival terkait bersama dengan dinas-dinas terkait untuk perkembangan kebudayaan lokal maupun mengembangkan talenta yang ada di Samarinda,” jelasnya.
Selain itu, bersama pemerintah kota pihaknya berencana mengembangkan kawasan Pecinan atau China Town di dekat Tempekong sebagai bagian dari revitalisasi kawasan lama. “Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengembangkan kawasan perekonomian yang terintegrasi dengan Citra Niaga dan area sekitarnya,” sebutnya.
Namun, proyek yang direncanakan rampung pada akhir tahun 2023 tersebut molor hingga saat ini. Ananta menyebutkan ada beberapa kendala dalam pelaksanaan proyek ini, terutama terkait pengadaan bahan dan peralatan dari luar negeri yang menyebabkan kelancaran proyek terlambat sampai beberapa kali hingga terlambat setengah tahun.
Meski demikian, Ananta tetap optimistis dan terus memantau untuk memastikan bahwa proyek-proyek ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian Samarinda di masa depan.(*)
