Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) masih tak luput dari gempa bumi. Pada awal pekan ini, wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengalami diguncang 3 kali lindu dengan magnitudo di bawah 4.
Gempa bumi terjadi pada Minggu (8/9) pukul 22.55 Wita, dilanjutkan pada pukul 23.07 Wita, dan pada Senin (9/9) puku 04.59 Wita. Dengan adanya gempa yang terjadi pada hari ini di Kabupaten Kutim, semakin menambah jumlah gempa bumi yang melanda wilayah Kalimantan sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data Stasiun Geofisika (Stageof) Kelas III Balikpapan, sejak Januari hingga memasuki pertengahan September 2024, seismograf atau alat yang digunakan untuk mengukur gempa atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi. sudah mencatat sebanyak 156 kali gempa bumi.
Jumlah ini mengalami peningkatan pada periode yang sama tahun 2023. Di mana, terjadi sebanyak 46 kali terjadi gempa bumi.
“Jumlah gempa sampai detik ini, ada 156 kali gempa bumi. Ada peningkatan dibanding tahun 2023 untuk periode yang sama. Jadi perbandingannya tahun 2024 ada sebanyak 156 kali. Dan tahun 2023 sebanyak 46 untuk periode yang sama,” tutur Kepala Stageof Kelas III Balikpapan Rasmid kepada Kaltim Post, Senin (9/9).
Dia melanjutkan gempa bumi terbanyak di wilayah Kalimantan, kebanyakan terjadi di Kabupaten Berau, Kaltim lalu Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), dan wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Lokasi gempa berada di dalam tanah di kawasan hutan, perkebunan, bahkan di dalam dasar laut yang, yaang relatif jauh dari pemukiman warga. Sehingga tidak menimbulkan kerusakan terhadap bangunan.
Namun Rasmid pun menganalisis banyak jumlah gempa bumi yang terjadi pada tahun, dikarenakan batuan yang berada di dalam tanah wilayah Kalimantan, sudah tidak bisa menahan stress atau gaya tekanan pada batuan.
“Sehingga stress-nya di-release atau dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Makanya kami setiap saat siaga 24 jam. Sesuai dengan kami,” tandasnya. (*)
