PROKAL.CO, Meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warga Samarinda menjadi salah satu agenda prioritas pemerintahan Wali Kota Andi Harun.
Dengan sisa 23 persen kebutuhan yang belum terpenuhi, rencana strategis untuk mencapai target ini telah disusun secara matang, termasuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan penguatan jaringan perpipaan yang direncanakan rampung pada periode 2025-2029.
Saat ini, kapasitas produksi air bersih di Samarinda mencapai 2.500-2.700 liter per detik, namun angka ini masih jauh dari target 5.500 liter per detik.
“Kita punya potensi air baku yang melimpah, tetapi infrastrukturnya harus diperkuat,” ujar Andi Harun. Untuk itu, diperlukan penambahan kapasitas hingga 3.000 liter per detik dalam lima tahun ke depan.
Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan melebihi Rp 2 triliun. Pendanaan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk kolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. “Kerja sama yang solid adalah kunci untuk merealisasikan rencana ini,” tambahnya.
Andi Harun juga membuka peluang bagi pihak swasta, sindikasi perbankan, dan investasi dari Perumdam Tirta Kencana untuk mendukung pembiayaan.
Sebagai langkah antisipasi, ia telah menyiapkan skenario cadangan jika anggaran dari pemerintah pusat atau provinsi tidak terealisasi. “Kita harus punya rencana cadangan yang matang agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” tegasnya.
Keseriusan ini didukung oleh hasil yang telah dicapai pada periode sebelumnya. Berkat kebijakan proaktif, peningkatan akses air bersih telah signifikan. Dengan sisa 23 persen, optimisme terus digelorakan untuk mewujudkan Samarinda sebagai kota dengan akses air bersih 100%.
“Target ini bukan hanya angka, tapi tanggung jawab besar. Dengan kerja sama yang baik, saya yakin kita bisa mencapainya,” tutup Andi Harun.
