SAMARINDA- Program Gratispol dari Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud terkait seragam sekolah gratis, nyatanya belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Meskipun tahun ajaran baru sudah dimulai sejak awal Juni lalu.
Hal itu disampaikan salah seorang orangtua siswa, di SMKN 3 Samarinda. Di mana dirinya mengaku anaknya belum mendapatkan seragam gratis seperti yang dijanjikan oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud. Bahkan ada isu, pembelian seragam yang wajib dibeli oleh siswa.
“Bukan Gratispol malahan bayar baju. Ini kan namanya rakyat seolah ditipu janji manis saja,“ ucap Puji salah seorang orang tua siswa.
Baca Juga: Jadi Sorotan, SMAN 10 Samarinda Jual Baju Tembus Rp1 Juta, Ini Kata Plh Kepala SMAN 10 Samarinda
Sementara itu ketika dikonfirmasi terkait hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, melalui Kepala Bidang Pembinaan SMK, Surasa, menjelaskan bahwa pembagian seragam gratis merupakan langkah lanjutan setelah selesainya proses Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB).
Data siswa akan segera ditarik untuk mempercepat distribusi seragam yang sesuai dengan jumlah, jenis kelamin, serta ukuran siswa di masing-masing sekolah. “Kami pastikan seragam sesuai dengan kebutuhan siswa. Mulai dari jumlah hingga ukuran akan kami data secara detail,” jelasnya.
Dengan cakupan 218 SMK di 10 kabupaten/kota, Surasa menyebut pendistribusian akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kondisi geografis Kaltim yang luas. Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami prosesnya. “Kami pastikan semua sekolah akan mendapatkan haknya, meski dilakukan bertahap. Mohon kesabaran masyarakat,” terangnya. Surasa menegaskan, program ini menjadi komitmen Pemprov Kaltim dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (mrf/nha)
