PROKAL.CO, NANNING-Suasana Paviliun Indonesia di CAEXPO-CABIS Ke-22 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), China, semakin semarak dengan kehadiran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Tahun ini, BPDPKS kembali menggandeng Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) untuk membawa misi penting, mempromosikan sawit berkelanjutan sekaligus memperbesar akses pasar internasional, khususnya ke Tiongkok.
Baca Juga: Diisukan Pacaran dengan Teuku Ryan, Begini Kata Olla Ramlan
Booth BPDP menampilkan kampanye “sawit baik” yang menekankan keberlanjutan, keterlacakan (traceability), serta kontribusi sawit bagi perekonomian nasional.
Tidak sebatas edukasi, BPDP juga menghadirkan produk kreatif dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan, salah satunya CV Smart Batik.
UMKM ini mengolah hasil samping kelapa sawit menjadi produk unik seperti sandal, tas, dan kerajinan tangan lainnya.
Produk ini sukses menarik perhatian pengunjung pameran, yang antusias menanyakan bahan baku, proses produksi, hingga peluang kemitraan bisnis.
Kehadiran produk inovatif berbasis sawit memperlihatkan wajah baru industri sawit Indonesia, tidak hanya berorientasi pada ekspor minyak sawit mentah (CPO), tetapi juga menghasilkan produk turunan bernilai tambah tinggi.
Suasana booth BPDP semakin ramai dengan interaksi langsung antara pelaku UMKM dan calon mitra bisnis Tiongkok, mencerminkan potensi besar bagi ekspansi pasar produk hilir sawit Indonesia.
Partisipasi BPDP di CAEXPO semakin relevan mengingat Tiongkok merupakan salah satu pasar utama sawit Indonesia.
Pada 2024, Tiongkok tercatat sebagai pengimpor minyak sawit terbesar kedua setelah India, dengan volume lebih dari 6 juta ton per tahun. Permintaan tersebut dipicu kebutuhan industri pangan, oleokimia, dan energi terbarukan.
Bagi Indonesia, penguatan akses pasar ke Negeri Tirai Bambu itu menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Selain itu, sawit merupakan penyumbang devisa ekspor terbesar bagi Indonesia.
Baca Juga: Ketua DPRD Kukar Harap Pelaksanaan Erau 2025 Jadi Ajang Menjaga Adat dan Adab