PROKAL.co, Balikpapan— Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Festival Dayung Sungai Manggar yang dijadwalkan berlangsung pada 13 hingga 14 Desember 2025 mendatang. Kegiatan ini dinilai menjadi salah satu langkah kreatif dalam mempromosikan potensi wisata baru di kawasan Sungai Manggar yang kini tengah dikembangkan menjadi destinasi wisata terpadu.
Saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan Rabu (12/11), Fauzi mengungkapkan bahwa festival tersebut bukan sekadar ajang olahraga air, melainkan juga wadah untuk menghidupkan kembali ekonomi masyarakat sekitar dan memperkenalkan kekayaan alam Balikpapan. “Saya melihat Festival Dayung ini sebagai langkah positif. Kegiatan seperti ini penting karena mampu menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota, untuk datang berkunjung ke kawasan Sungai Manggar,” ujarnya.
Menurutnya, kawasan Sungai Manggar memiliki daya tarik tersendiri karena menawarkan suasana wisata alam yang masih asri. Di sekitar lokasi juga tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti penginapan, tambak, hingga wisata kuliner lokal yang dapat menjadi nilai tambah bagi para pengunjung. “Kawasan itu sudah mulai berkembang, bahkan ada penginapan dan tempat makan di sekitarnya. Jadi ini sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata baru,” tambahnya.
Fauzi juga menilai bahwa kegiatan seperti Festival Dayung, yang menampilkan lomba perahu tradisional dan pedal boat, merupakan bentuk inovasi yang patut diapresiasi. Selain sebagai hiburan masyarakat, kegiatan ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. “Kalau kegiatan ini dikemas dengan baik, pasti ekonomi warga akan ikut bergerak. Hotel, kuliner, dan sektor jasa lainnya akan merasakan manfaatnya. Ini salah satu langkah cerdas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.
Meski begitu, Fauzi mengingatkan bahwa kondisi anggaran daerah saat ini tengah mengalami pemangkasan cukup besar, termasuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dari pemerintah pusat yang turun hingga sekitar 70 persen. Oleh karena itu, ia mendorong setiap daerah agar lebih reaktif dan kreatif dalam mengoptimalkan potensi lokal. “Saat ini memang banyak anggaran yang terpangkas. Karena itu, setiap daerah perlu berinovasi agar kegiatan ekonomi tetap berjalan. Salah satunya dengan membuat event-event wisata seperti Festival Dayung ini,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi kunci sukses dalam mengembangkan wisata daerah tanpa sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah. “Saya dengar, Festival Manggar ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta. Ini sangat bagus, karena kalau dikerjakan bersama-sama, dampaknya bisa lebih besar,” ucapnya.
Fauzi menambahkan bahwa DPRD Balikpapan melalui Komisi II akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pariwisata untuk mengetahui pola pelaksanaan dan dukungan yang dapat diberikan agar festival tersebut berjalan sukses dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami akan menanyakan lebih detail kepada Dinas Pariwisata mengenai mekanismenya, karena sejauh ini kami belum mendapat informasi utuh. Tapi pada prinsipnya, kami sangat mendukung kegiatan yang bisa mengangkat potensi wisata lokal,” katanya.
Sebagai penutup, Fauzi menegaskan bahwa Festival Dayung Sungai Manggar merupakan contoh nyata bagaimana kegiatan berbasis komunitas dan budaya lokal dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah. “Event seperti ini harus terus dilestarikan. Selain memperkenalkan keindahan alam Balikpapan, juga memperkuat ekonomi masyarakat. Ini langkah yang patut kita dukung bersama,” pungkasnya. (oy/adv)
