TANJUNG SELOR – Akses pintu gerbang utama sepanjang 4,8 kilometer (km) menuju pelabuhan kapal feri di Ancam, Desa Ardi Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan sudah terbuka dan tidak terisolir lagi seperti kondisi jalan sebelumnya.
Dari pantauan awak media Radar Kaltara, dengan terbukanya akses jalan tersebut, maka mobilisasi dan transportasi masyarakat maupun barang dari Tarakan ke Bulungan dan sebaliknya tak sulit lagi.
Pasalnya, jalan yang sebelumnya hanya memiliki lebar badan jalan 8 meter. Ditambah dengan kondisinya yang ekstrem lantaran cukup banyaknya lubang yang dapat mengancam nyawa pengendara yang melintas. Kali ini, berubah 360 derajat dengan memiliki lebar badan jalan menjadi 25 meter. Ini pun nantinya dari luas badan jalan itu akan dijadikan dua jalur kendaraan yang berlawanan arah.
Kades Ardi Mulyo, Tri Mukadi saat ditemui mengaku sangat bersyukur dengan terbangunnya secara keseluruhan akses jalan itu. Sebab, tak ditampik selama ini kondisi jalan di wilayahnya itu memang cukup memprihatinkan. Karena banyaknya lubang yang terkadang membuat pengendara harus berjibaku saat melintasinya.
“Memang ada saya lihat saat ini sudah terbuka sepenuhnya sampai menuju pelabuhan kapal feri di Ancam sana. Ya, ini tentu sangat dinanti-nantikan guna kelancaran mobilisasi yang ada,” ungkapnya.
Meski, lanjutnya, pada tahapan terakhir di tahun ini masih dalam proses pembukaan badan jalan. Sehingga memang pengendara sekalipun tetap harus waspada karena jalan sifatnya masih agregat.
“Mungkin karena memang semua butuh waktu dalam pembangunannya. Tapi, kami mewakili masyarakat seluruh desa ini. Mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah tingkat provinsi dalam membangun akses jalan ini,” tutur pria yang akrab disapa Pak Tri ini.
Di sisi lain, pihaknya pun dalam hal ini akan terus melihat segala progres kegiatan pembangunan akses jalan yang ada. Tujuannya, agar ke depannya dalam pelaksanaan di tahapan selanjutnya dipastikan terus berprogres.
“Tapi, tetap kami percayakan sepenuhnya kepada pemerintah di atas. Karena memang bicara pembangunan ini jelas membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Apalagi dalam pembangunan akses pintu gerbang utama ini,” katanya.
Senada dikatakan, Camat Tanjung Palas Utara, Hardiansyah bahwa pembangunan akses jalan itu memang menjadi kebutuhan utama. Tak hanya bagi warga di Kecamatan Tanjung Palas Utara. Menurutnya, kabupaten/kota lainnya di provinsi termuda di Indonesia ini pun sama halnya.
“Akses itu antar kabupaten/kota. Artinya cakupannya cukup luas. Dan memang layak untuk terus dilanjutkan akan pembangunannya,” ungkapnya.
Dikatakannya juga, sejauh ini dari pembangunan yang ada menunjukkan progres yang cukup baik. Meski, memang sempat dahulu terhenti karena memang masih proses lelang dan jelas membutuhkan waktu. Hanya, melihat progres terbaru saat ini sudah menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya peningkatan akses jalan yang ada.
“Saat ini sudah terlihat dampaknya seperti apa. Masyarakat ataupun transportasi yang lalu lalang sudah tak cukup sulit lagi. Meski, memang masih dalam proses jalan yang beragregat,” katanya mengakhiri.
Sementara, mengenai pembangunan itu sendiri. Yakni sebagai bukti keseriusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dalam menuntaskan tahap demi tahap membuka keterisoliran daerah. Diketahui, terkahir di tahun ini melalui sumber dana DAK reguler telah menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 9.322.065.014,14.
Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie sebelumnya mengatakan, peningkatan akses jalan itu memang penting. Tak lain, dikarenakan jalan itu menjadi akses yang cukup vital untuk mobilisasi dan transportasi masyarakat maupun barang. Sehingga memang sejak awal pihaknya terus serius dalam peningkatan pembangunan jalan sepanjang 4,8 km itu.
