TANJUNG SELOR – Masih dalam suasana perayaan Imlek, adanya atraksi Barongsai dengan mendatangi rumah-rumah warga Tionghoa, seperti sudah menjadi tradisi. Bahkan, dengan adanya atraksi Barongsai, tak pelak mengundang warga untuk berkumpul menyaksikan.
Atraksi Barongsai tersebut dilakukan Lion Dance Paramitha Tanjung Selor, sejak 27-29 Januari lalu. Mendatangi rumah, bagi kepercayaan warga Tionghoa sebagai tolak bala atau mengusir roh jahat.
Koordinator Lion Dance Jhony Irawan mengungkapkan, tiap tahun jelang malam penutupan Imlek, sudah menjadi tradisi dengan adanya atraksi Barongsai ini. “Barongsai keliling rumah warga sebagai tolak bala dan bisa penarik rezeki bagi kami,” ucapnya, belum lama ini.
Adanya Barongsai, lanjut dia, rutin dilakukan guna melestarikan budaya sebagai masyarakat etnis Tionghoa di Bulungan. Hal senada diungkapkan salah seorang warga Tionghoa Doni Irawan, bahwa Barongsai datang ke rumah dipercaya menolak energi negatif sesuatu yang tidak baik dalam rumah.
“Semua usaha pekerjaan dan keluarga sehat, inilah makna kedatangan Barongsai ke rumah,” ucapnya .
Sementara itu, Eric Wijaya sebagai pemain Barongsai mengakui, persiapan tidak terlalu banyak. Karena sudah hafal gerak dan atraksi yang akan dilakukan. “Kami hanya berlatih sehari jelang atraksi ke rumah warga,” ungkapnya.
Lain hal bagi pemain musik, yang mengiringi atraksi Barongsai. Membutuhkan persiapan cukup lama, sebab untuk menyatukan alat musik agar suaranya padu.
“Untuk Barongsai yang atraksi jumlah pemainnya ada 8 orang. Dengan empat Barongsai yang digunakan ketika berkeliling mendatangi rumah warga,” tutupnya. (*/ika/uno)
