MALINAU – Keberadaan Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis), salah satu spesies kucing liar yang terancam punah, kembali terpantau di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM). Balai TNKM mencatat data terkini setidaknya 8 individu Macan Dahan ditemukan selama survei potensi tahun 2023 di kawasan TNKM.
Kepala Balai TNKM, Seno Pramudita, S.Hut., M.E. menjelaskan bahwa Macan Dahan Kalimantan merupakan satwa langka yang dilindungi secara hukum. Spesies ini dikategorikan Endangered oleh IUCN Red List, masuk dalam Appendix I CITES, serta dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
"Meskipun belum ada studi populasi khusus di Kalimantan Utara, khususnya Malinau, keberadaan 8 individu yang terpantau di TNKM menjadi indikasi bahwa kawasan ini masih menjadi habitat penting bagi Macan Dahan," ujarnya.
Balai TNKM juga terus melakukan berbagai upaya perlindungan, di antaranya melalui Smart Patrol, yaitu patroli rutin berbasis data yang bertujuan menjaga kawasan dari aktivitas ilegal dan memantau keberadaan satwa liar.
Sistem ini menjadi alat penting dalam mendeteksi potensi ancaman terhadap Macan Dahan dan spesies lain di kawasan TNKM.
Menurut Seno, perburuan liar merupakan ancaman utama bagi kelangsungan hidup Macan Dahan Kalimantan. Oleh karena itu, pengawasan kawasan dan penyadaran terhadap masyarakat menjadi kunci dalam upaya konservasi. Macan Dahan Kalimantan dikenal sebagai predator yang sangat sulit diamati karena sifatnya yang soliter dan aktif di malam hari.
Namun, kehadirannya di TNKM menjadi bukti bahwa hutan-hutan di wilayah Malinau masih menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap konservasi, Balai TNKM berharap populasi Macan Dahan Kalimantan dapat terus bertahan dan bahkan meningkat di masa mendatang, menjadikan kawasan ini sebagai benteng terakhir bagi salah satu satwa kunci Kalimantan. (*dip)
