ilustrasi pelecehan
Kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Banjarbaru. Korbannya adalah seorang santri laki-laki berusia 14 tahun yang bersekolah di salah satu Ponpes yang berlokasi di Kecamatan Liang Anggang.
Hal itu terungkap saat korban bersama orang tuanya melaporkan peristiwa tersebut itu ke Unit PPA Polres Banjarbaru, Jumat (2/2/2024) petang. “Kata anak saya, kedua kejadian (pelecehan seksual) itu dilakukan oleh dua orang berbeda, masing-masing kakak kelasnya,” ucapnya saat ditemui Radar Banjarmasin di halaman Mapolres Banjarbaru.
Baca Juga: Jalan Longsor Trans Batulicin-Kandangan Sudah Bisa Dilalui, Begini Imbauan Pak Polisi
CR membeberkan tindakan pelecehan yang dialami sang anak, yakni disuruh mencium dan memegang kemaluan kakak tingkatnya.
“Pelecehan dilakukan pelaku di waktu dan tempat yang berbeda. Tapi, masih di dalam area asrama putra di Ponpes tersebut,” bebernya.
Tak terima dengan kejadian peristiwa memalukan yang dialami anaknya, CR sengaja jauh-jauh berangkat dari Puruk Cahu, Kalimantan Tengah ke Kota Banjarbaru. Hal itu demi menjemput anaknya dan melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke Polres Banjarbaru.
“Orang tua mana yang rela dan mendiamkan kalau mendengar anaknya mengalami tindakan seperti itu (pelecehan seksual),” ungkapnya kesal.
“Makanya saya rela jauh-jauh datang ke Banjarbaru supaya anak saya aman dan bisa melaporkan kasus ini ke Polisi,” tambah CR.
Tak hanya santri dan orang tua korban dugaan pelecehan yang datang melapor, mereka juga membawa saksi beserta orang tuanya ke Mapolres Banjarbaru.
“Saksi ini melihat langsung peristiwa pelecehan yang dialami anak saya. Makanya sengaja kami bawa juga ke sini (melapor ke Mapolres Banjarbaru),” tukasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Syahruji membenarkan ada laporan terkait kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah Ponpes di Banjarbaru tersebut.
Baca Juga: Oknum Guru yang Tersangkut Kasus Pelecehan di Barabai Sudah Berhenti Mengajar
“Benar ada laporan dugaan kasus (pelecehan seksual) itu,” ujarnya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin
