• Senin, 22 Desember 2025

Polisi Temukan Barang Bukti Handphone Hingga Obat-obatan di Lokasi Mayat Perempuan di Apotik Kimia Farma

Photo Author
- Rabu, 20 Maret 2024 | 18:10 WIB
Ary Fadli
Ary Fadli

SAMARINDA - Satuan Reserse Kriminal Polres Samarinda membentuk Satgas telah mengambil alih penyelidikan terhadap penemuan mayat perempuan di gudang Apotik Kimia Farma Jl Pangeran Hidayatullah yang terjadi pada 18 Maret 2024 lalu.

"Hasil olah TKP ditemukan jenazah, handphone, uang tunai Rp 110 ribu dan dompet milik Jenazah. Polisi juga temukan identitas lengkap dengan inisial DMJ umur 55 tahun warga Palaran. Ada juga obat-obatan ditemukan," ujar Kapolres Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, Rabu 20 Maret 2024.

Ary Fadli menjelaskan lokasi penemuan jasad korban tepat berada di sebuah gudang penyimpanan barang bekas tak terpakai yang terpisah dengan apotik. Dalam menyidik kasus ini, polisi juga sudah menyita rekaman CCTV yang berada di dalam ruangan apotik maupun luar apotik.

"Jadi barang bukti yang kita amankan adalah alat komunikasi. (Rekaman) CCTV, di luar apotik kimia farma maupun di luar. Dan Apotik Kimia Farma telah memberikan CCTV tersebut. Dari hasil CCTV, bagaimana mengurai peristiwa ini sehingga nanti bisa terang. Dan tentunya memberikan kepastian hukum bagi semua pihak. Terutama kepada pihak keluarga," ujar Ary Fadli.

Kapolres Samarinda membantah informasi menyebut pintu gudang lokasi penemuan mayat perempuan dalam keadaan terkunci. "Tidak terkunci," ujarnya.

Lebih lanjut, Ary Fadli mengakui ada panggilan masuk ke handphone korban pada tanggal 31 Januari 2024 dari suami korban. Sedangkan, panggilan masuk pada 2 Februari 2024, pihaknya belum ketahui. "Kalau tanggal 2 Februari itu, nanti kita perlu cek lagi," ujarnya.

Ary Fadli enggan membeberkan hasil otopsi penemuan mayat perempuan di gudang apotik Kimia Farma Jl Pangeran Hidayatulah yang terjadi 18 Februari 2024.

Alasannya, hasil otopsi yang menentukan penyebab kematian mayat perempuan tersebut mesti dikonfirmasi lagi oleh penyidik ke dokter forensik yang menangani mayat tersebut.

Ary Fadli pun berjanji akan membeberkan penyebab kematian mayat perempuan di gudang apotik, apakah akibat tindakan kekerasan atau tidak.

"Sementara hasil otopsi masih ada di tangan penyidik. Dan hasil itu perlu konfirmasi kembali kepada dokter forensik. Sehingga bisa menjadi keterangan yang kita bisa sampaikan, apa saja penyebab kematian yang bersangkutan," ujarnya saat jumpa pers di markas Polres Samarinda, Rabu 20 Maret 2024.

Sejauh ini, sudah ada 6 saksi yang telah diperiksa Satreskrim Polres Samarinda mengusut kasus ini. Diantaranya, saksi pertama kali yang melihat korban masuk ke apotik dan saksi yang mengarahkan korban membuang sampah ke arah luar apotik, belakang maupun didepan.


Minggu (18/2) lalu, di Apotek Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, digegerkan dengan temuan jasad perempuan yang teridentifikasi adalah Berta Mimi Jaya. Tewasnya perempuan berusia 56 tahun itu dianggap janggal oleh keluarga.

Sehingga, dua hari berturut-turut melakukan demo di depan Kimia Farma tersebut pada Jumat, dan puncaknya Sabtu (16/3) lalu, mendesak pihak Kimia Farma membuka secara gamblang terkait rekaman closed circuit television (CCTV).

Markus Paranoan yang merupakan perwakilan keluarga merasa ada yang janggal. “CCTV yang disembunyikan dari kami katanya terhapus. Masa dari depan hingga ke dalam tidak terekam, kan aneh,” ungkapnya. Pihaknya meminta, sebelum ada titik terang ihwal perkara tersebut, akan tetap mencari kejelasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Rekomendasi

Terkini

X