PROKAL.CO, TENGGARONG — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggulirkan langkah strategis untuk memperluas pusat pertumbuhan ekonomi di luar kawasan perkotaan Tenggarong. Salah satu fokus utama saat ini adalah pengembangan Desa Jongkang, Kecamatan Loa Kulu, yang digadang menjadi kawasan kota baru modern dan inovatif di Kukar.
Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, menyampaikan bahwa kawasan Jongkang memiliki posisi yang sangat strategis—berbatasan langsung dengan Kota Samarinda hanya berjarak 30 menit. Menjadikannya salah satu lokasi paling potensial untuk dikembangkan sebagai pusat ekonomi baru dan kawasan penyangga pertumbuhan daerah dengan Tenggarong yang mulai ramai.
“Memang lokasi Jongkang ini sangat potensial dan strategis, di sini sudah ada aktivitas industri seperti galangan kapal. Kami juga akan menyiapkan beberapa titik yang akan menjadi kawasan pengembangan baru,” ujarnya, Senin (3/11) usai meresmikan Jembatan Sei Jongkang.
Awalnya, Pemkab Kukar sempat merencanakan pembangunan pelabuhan peti kemas di kawasan Jongkang. Namun, hasil kajian teknis menunjukkan proyek tersebut belum memungkinkan. Kini Pemkab Kukar mengalihkan fokus pada pembangunan kota baru yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pelayanan publik modern.
Dengan Jongkang yang menjadi jalur logistik, dan lahan luas yang berpotensi menjadi fasilitas publik dan ekonomi. Aulia optimis kawasan Jongkang bisa menjadi pusat perekonomian baru—selama ditata dengan baik dan terarah. Mulai dari menghadirkan pusat komersial baru, maupun fasilitas pendidika.
“Nanti akan ada sekolah bhayangkari yang bertaraf internasional dibangun di jalur ini. Kita juga ada RSUD AM Parikesit yang tarafnya sudah internasional, jadi jalur ini akan kami kembangkan,” tuturnya.
Dengan infrastruktur konektivitas yang sudah dimantapkan, secara bertahap Jongkang akan bertransformasi menjadi kawasan perekonomian baru Kukar. Lokasi strategis serta luasnya potensi ekonomi diyakini Pemkab Kukar akan membuat Jongkang mewujudkan pemerataan pembangunan dan diversifikasi pusat ekonomi.
“Kami ingin pusat perekonomian di Tenggarong itu sekarang mulai beralih juga ke jalur ini,” tutup Aulia. (adv/moe)
