PROKAL.CO, TENGGARONG – Pembangunan jalan dan jembatan menjadi prioritas penting bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memperkuat konektivitas wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, dengan kondisi geografis Kukar yang luas dan dipisahkan oleh banyak anak sungai serta rawa, pembangunan infrastruktur ini membutuhkan biaya besar dan dukungan lintas pemerintahan.
Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani menegaskan perlunya skema gotong royong antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat agar pembangunan infrastruktur strategis tidak membebani keuangan daerah secara berlebihan.
“Jika pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dilakukan secara gotong royong dengan dukungan APBN dan Pemerintah Provinsi Kaltim, maka Kukar tidak terlalu terbebani, apalagi dengan kebijakan efisiensi anggaran saat ini,” ujar Yani.
Menurut Yani, kolaborasi menjadi kunci agar keuangan daerah dapat dimaksimalkan untuk program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
“Pembangunan wilayah membutuhkan sinergi. Baik Pemerintah Provinsi Kaltim maupun Pemerintah Pusat juga memiliki kepentingan, karena Kukar termasuk wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan ini mencontohkan proyek besar seperti pembangunan Jembatan Sebulu dan jalan konektivitas menuju IKN, yang menelan anggaran besar dan bersifat lintas kepentingan. Ia menilai, proyek strategis seperti ini harus didukung pendanaan bersama agar tidak menghambat pelaksanaan program prioritas lain di tingkat kabupaten.
“Kalau semua proyek besar ditanggung daerah, tentu akan menghambat program lain. Karena itu, dukungan dari provinsi dan pusat sangat penting,” tegasnya.
Yani juga memastikan DPRD Kukar akan terus berperan aktif dalam sinkronisasi dan advokasi program infrastruktur, baik melalui koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun konsultasi langsung dengan kementerian terkait.
“Kami di DPRD berupaya memastikan pemerintah daerah tetap fokus pada aspirasi masyarakat, termasuk percepatan pembangunan jalan dan jembatan. Semua ini butuh dukungan lintas sektor,” tutup Yani. (adv/moe)
