PROKAL.CO, SANGATTA – Motif di balik insiden pembakaran istri dan anak di Gang Amuntai, Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), Jumat (7/11/2025) akhirnya terungkap.
Kasus yang menyita perhatian publik itu sebelumnya diduga dipicu kecemburuan. Namun, hasil penyidikan menunjukkan alasan berbeda.
Kasat Reskrim, Polres Kutim, AKP Ardian Rahayu Priatna, menjelaskan penyidik menemukan bahwa tindakan keji itu dipicu tekanan ekonomi dalam rumah tangga.
Baca Juga: Suami Bakar Istri dan Anak di Sangatta, Diduga Gara-Gara Ini
“Memang beredar isu bahwa tersangka (suami) merasa cemburu ataupun ada perselingkuhan di antara korban (istri). Namun, setelah kita dalami, tersangka ini di bawah tekanan dan selalu ditekan oleh istrinya terkait dengan ekonomi,” ungkap Ardian dalam konferensi pers di Auditorium Polres Kutim, Senin (17/11/2025).
Tersangka diketahui bekerja di tambak dengan pendapatan sekitar Rp 8 juta per bulan. Ia menanggung kebutuhan lima anak.
Sang istri yang menjadi korban merupakan istri kedua, sementara istri pertama telah meninggal yang merupakan saudara kandung korban.
Menurut Ardian, korban kerap menuntut penghasilan lebih. Desakan itu membuat tersangka merasa tertekan selama lebih dari enam bulan.
“Suaminya (tersangka) pun ini sudah menyampaikan akan berusaha dan berupaya,” ujarnya.
Baca Juga: Enam Anak Tewas Tenggelam di Waduk KM 8 Dekat Grand City Balikpapan
Puncak kemarahan tersangka terjadi pada hari kejadian. Tersangka mengambil pertalite dengan niat awal hanya membakar sebagian kecil. Namun karena korban melakukan perlawanan, pertalite tumpah lebih banyak saat korek api sudah menyala, sehingga api langsung membesar.
“Akumulasi dari kekesalan itu ditumpahkan di hari itu (kejadian) karena tekanan yang katanya selama enam bulan. Sehingga tersangka merasa khilaf dan langsung mengambil pertalite,” lanjut Ardian.
Ardian mengatakan, ketika api menyala, tersangka sempat berupaya menyelamatkan istrinya.
Ia juga menolong anaknya yang terjebak di dalam kamar. Tindakan itu membuat tersangka mengalami luka bakar pada tangan kiri.