5. Dunia Nyata Bikin Malu, Dunia Maya Bikin Bohong
Sosial media jadi ladang cinta sekaligus ladang drama. Di satu sisi, kita bisa kenalan dan memperluas relasi sama siapa aja. Di sisi lain, semua orang jadi punya standar gak realistis, harus aestetic, harus upload bareng, harus matcing feed dan banyak lagi deh. Menurut situs vox.com (Locke, n.d.), banyak Gen Z justru makin sulit pacarana di dunia nyata karena takut kelihatan “cringe”, takut ditolak langsung, atau gak percaya diri buat interaksi langsung.
“you can ghost someone from a distance, but it’s harder when you have to see at school to the next day.”
6. Jadi, Emang Cinta Gen Z itu ribet?
Iya. Tapi bukan karena kita gak bisa cinta. Gen Z terlalu banyak luka, terlalu banyak mikir, dan terlalu takut buat salah lagi. Gen Z pengen cinta yang sehat, tapi bingung cara dapat nya gimana. Gen Z tahu mereka red flag, tapi kadang lupa gimana rasanya jatuh cinta tanpa mikirin rasa takut.
Cinta Gen Z itu bukan gak real, tapi terlalu kelewat sadar. Gen Z itu kalau jatuh cinta sambil menghitung resiko, sambil baca teori pisikologi, sambil mikir “wort it gak ya capek lagi?”. Mungkin udah saatnya para Gen Z ini buat berhenti terlalu keras mikir gimana caranya gak sakit, dan mulai focus ke gimana caranya buat jujur. Cinta itu memang proses. Kadang gagal, kadang indah. Tapi selama ada dua orang yang sama-sama mau belajar dan gak main-main, itu udah lebih dari cukup. (*)