Tren joget velocity menjadi salah satu fenomena paling viral dan menarik perhatian masyarakat Indonesia pada tahun 2025, terutama di platform TikTok. Joget velocity adalah jenis tarian yang menggunakan efek slow motion dalam video, menghasilkan tampilan visual yang dramatis, sinematik, dan sangat khas dengan gerakan mengangkat jari di akhir. Tren ini digemari berbagai kelompok, dari remaja hingga dewasa, dan menjadi hal biasa di berbagai acara sosial dan tempat umum.
Popularitas joget velocity dapat dipahami dengan teori Bandwagon Effect, yaitu kondisi di mana orang merasa terdorong untuk ikut serta dalam sesuatu yang sedang populer agar tidak ketinggalan. Sebagai contoh, banyak orang di Indonesia yang membuat konten joget velocity saat berbuka puasa bersama, dan membagikannya di TikTok atau Instagram. Hal ini mempercepat penyebaran tren dengan sangat cepat.
Secara psikologis dan neurologis, joget velocity lebih dari sekadar hiburan biasa. Menurut penelitian, video joget velocity mempengaruhi otak melalui ritme cepat, transisi visual yang kuat, dan koreografi yang terkoordinasi, sehingga memicu respons refleks yang membuat penonton "terhipnotis" untuk menonton berkali-kali tanpa sadar. Konten singkat yang diulang ini dapat menghasilkan efek sugestif yang kuat, bahkan berpotensi menyebabkan ketergantungan digital yang besar pada anak muda.
Dari sudut pandang teknologi dan strategi konten, para kreator joget velocity dengan pintar memanfaatkan algoritma TikTok: mereka menyesuaikan durasi video, menyelaraskan gerakan dengan irama musik, dan memilih elemen visual yang menarik untuk memastikan video mereka lebih sering muncul di beranda pengguna. Ini juga merupakan bentuk kapitalisme digital, di mana perhatian pengguna menjadi komoditas yang diperebutkan oleh kreator serta platform media sosial.
Data menunjukkan bahwa di Indonesia, TikTok telah memiliki lebih dari 108 juta pengguna dewasa aktif pada awal 2025, sehingga perhatian terhadap tren seperti joget velocity dengan cepat menjadi fenomena yang sulit dihindari. Tren ini tidak hanya menghidupkan banyak lagu hits, tetapi juga mengubah cara orang berinteraksi dan berkreasi secara digital.
Secara keseluruhan, joget velocity adalah kombinasi unik antara seni, psikologi, teknologi, dan budaya digital yang menciptakan fenomena viral dan dampak sosial psikologis yang mendalam di era media sosial modern, khususnya di TikTok Indonesia sepanjang tahun 2025. (Fitri Novita Sari)
