Ikan cupang (Betta sp.) telah lama menjadi primadona di kalangan pecinta ikan hias Indonesia. Dengan warna-warna mencolok dan bentuk sirip yang beragam, ikan ini menawarkan keindahan yang memikat.
Ikan Cupang berasal dari perairan dangkal di wilayah Asia Tenggara, khususnya di negara Thailand (dulu Siam), Kamboja, Vietnam, dan Laos dan juga sekarang dikembangkan di Indonesia. Habitat alami ikan cupang hidup di lingkungan yang tidak ideal, di sawah atau sawah padi, parit, selokan, dan saluran air yang bergerak lambat.
Baca Juga: Jika Dirawat dengan Benar, Ikan Cupang Bisa Berumur Panjang
Ikan cupang termasuk dalam kelompok ikan Anabantoidei, yang memiliki organ khusus bernama labirin. Organ ini memungkinkan mereka untuk menghirup oksigen langsung dari udara. Ini adalah adaptasi penting yang membuat mereka dapat bertahan hidup di perairan yang miskin oksigen dan sering mengering di habitat asalnya.
Baca Juga: Cara Mudah Merawat Ikan Cupang, Biar Makin Cantik dan Menyala
Asal usul domestikasi ikan cupang sangat erat kaitannya dengan praktik adu ikan yang populer di Siam (Thailand) sejak ratusan tahun lalu. Pada awalnya, ikan cupang yang ditemukan di alam liar tidak secerah dan seindah yang kita lihat sekarang. Mereka cenderung memiliki warna kusam dan sirip pendek. Namun, daya tarik utamanya adalah sifat agresif mereka yang luar biasa.
Masyarakat Siam mulai mengembangbiakkan ikan ini secara selektif, bukan untuk keindahan, melainkan untuk mempertajam sifat agresif dan daya tahan mereka dalam pertarungan. Popularitas adu ikan cupang ini bahkan menarik perhatian Raja Siam. Pada tahun 1800-an, Raja Siam mulai mengatur dan mengenakan pajak pada aktivitas adu cupang, yang menunjukkan betapa pentingnya peran ikan ini dalam budaya lokal.
Transformasi Menjadi Ikan Hias Global
Ikan Cupang mulai dikenal dunia luar pada akhir abad ke-19. Spesies ini pertama kali dibawa ke Eropa, khususnya Jerman dan Prancis, sekitar tahun 1890-an. Dari sana, mereka kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat. Setelah tiba di Barat, peternak ikan mulai melakukan pemuliaan selektif secara intensif. Fokus bergeser dari kekejaman (agresivitas) ke kecantikan dan ornamen.
Lahirnya Ragam Sirip
Melalui proses ini, muncullah ragam warna yang menakjubkan dan bentuk sirip yang panjang dan dramatis yang kita kenal saat ini (seperti Halfmoon, Crowntail, Veiltail, dll). Singkatnya, ikan cupang berasal dari perairan Asia Tenggara dan awalnya didomestikasi di Thailand karena sifatnya yang suka berkelahi. Kecantikannya yang luar biasa baru dikembangkan setelah ikan ini diperkenalkan ke dunia Barat. Nah di Indonesia ada beberapa jenis ikan cupang yang populer. Berikut beberapa jenis ikan cupang yang populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia.
1. Cupang Plakat
Cupang Plakat dikenal dengan tubuhnya yang kekar dan sirip pendek. Awalnya digunakan untuk aduan, kini banyak dipelihara karena keindahan warnanya yang beragam.
2. Cupang Halfmoon
