• Minggu, 21 Desember 2025

Musim Kemarau Bikin Harga Beras di Kecamatan Ini Rp 1 Juta Per Karung

Photo Author
- Minggu, 27 Juli 2025 | 09:00 WIB
BAHAS: Agustinus Teguh Santoso (pegang mik) saat rapat di ruang rapat lantai 3, Setkab Mahulu, Jumat, 25 Juli 2025. (JODY KRISTIANTO/KALTIM POST)
BAHAS: Agustinus Teguh Santoso (pegang mik) saat rapat di ruang rapat lantai 3, Setkab Mahulu, Jumat, 25 Juli 2025. (JODY KRISTIANTO/KALTIM POST)

PROKAL.CO, UJOH BILANGMusim kemarau yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), membuat harga kebutuhan pokok melonjak.

Pemkab Mahulu pun mengimbau para pedagang agar tidak memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara berlebihan. 
 
 
Seruan ini disampaikan Asisten I, Bidang Pemerintahan dan Kesra, Setkab Mahulu, Agustinus Teguh Santoso, menyikapi lonjakan harga bahan pokok di sejumlah kampung, di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari.

“Kami harap pedagang ikut memperhatikan kondisi masyarakat. Jangan menaikkan harga secara frontal hanya karena situasi sulit ini,” ujar Teguh, Jumat (25/7/2025).
 
“Kalau stoknya didapat sebelum sungai surut, sebaiknya dijual dengan harga lama. Kalau memang ada tambahan biaya transportasi, kami bisa pahami, tapi harus tetap wajar,” sambungnya.

Ia mengakui, kondisi distribusi pangan di tengah musim kering memang mempersulit akses logistik ke wilayah perbatasan. 
 
Namun, pemerintah daerah telah berupaya keras menjembatani kebutuhan masyarakat dengan menyalurkan bantuan dari Bulog dan menyiapkan pengiriman darat untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau jalur sungai.
 
Diketahui ada 1.044 orang penerima pangan dengan jumlah 10 kilogram per bulan, selama dua bulan sehingga yang disalurkan 20.880 kilogram.
 
Baca Juga: Jika 3 dari 10 Hal Ini Terjadi Padamu: Digital Detox Jadi Keharusan, Jangan Tunggu Kesehatan Mental Terancam

“Pemerintah tidak tinggal diam. Kita sudah kirim bantuan beras ke wilayah hilir, dan saat ini sedang diupayakan ke wilayah hulu menggunakan armada darat,” tegasnya.
 
Sementara itu, harga kebutuhan pokok di Kampung Long Kerioq saat ini melonjak signifikan. 
 
Berdasarkan laporan di lapangan yang diterima Pemkab Mahulu, harga beras cap Kura-Kura mencapai Rp 1.000.000 per sak/karung (25 kilogram) dan beras merek Mawar dijual Rp 750.000 per sak. 
 
Gula pasir dibanderol Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram, minyak goreng kemasan 5 liter antara Rp 230.000 hingga Rp 250.000 tergantung merek.
 
Kopi dijual Rp 18.000 per bungkus, tabung gas besar Rp 700.000 hingga Rp 800.000, dan gas ukuran kecil Rp 220.000. 
 
Harga bahan bakar minyak jenis Pertalite dijual Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per liter, sementara mi instan satu dus mencapai Rp 180.000 hingga Rp200.000.
 

Teguh menyebut, tingginya harga tersebut disebabkan oleh kendala distribusi akibat surutnya air sungai dan mahalnya biaya transportasi alternatif lewat darat.
 
“Mungkin kalau dulu sehari bisa sampai, sekarang harus bermalam atau bahkan diangkut bertahap," katanya.
 
"Kami minta jangan ada yang manfaatkan situasi ini untuk memperkaya diri sendiri. Pemerintah tetap bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan,” lanjutnya.

Pemkab Mahulu juga tengah berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD untuk memantau kemungkinan menetapkan kondisi ini sebagai bencana kekeringan. 

 
Jika status bencana ditetapkan, maka dana belanja tidak terduga (BTT) bisa segera digunakan untuk membantu masyarakat. 
 
“Kami terus pantau perkembangan cuaca. Kalau BMKG prediksi dua minggu ke depan tetap kering, maka kita harus segera realisasikan bantuan lewat SOA dan BTT,” tutur Teguh. (*/sya/far)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X