Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim terus mempercepat penyelesaian dan optimalisasi program pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi untuk mendukung transformasi digital nasional.
Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar menegaskan, komitmen tersebut dilakukan dengan menerapkan tata kelola organisasi yang baik. "Kami di Bakti Kominfo tentunya akan melaksanakan apa yang menjadi amanat Presiden agar semua program nasional yang dikelola Bakti tetap berjalan dan diselesaikan melalui tata kelola yang mengacu pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan kepatuhan pada seluruh perundang-undangan," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Dirinya melanjutkan, percepatan tersebut mencakup pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik Palapa Ring, dan pengoperasian Satelite Republik Indonesia (Satria)-1.
Menurutnya, Proyek (Palapa Ring) saat ini sudah selesai dilaksanakan dan mampu memeratakan akses dan harga layanan internet cepat (broadband) di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.
“Proyek Palapa Ring merupakan proyek backbone infrastruktur telekomunikasi serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer yang menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia,” lanjut Fadhilah.
Berkaitan dengan Proyek Satria-1, Fadhilah memaparkan kesiapan operasional tahun ini dengan fokus keterhubungan dengan stasiun bumi dan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di lokasi layanan publik. Disampaikannya, hal itu ditujukan untuk memperkuat jaringan internet dan layanan digital di 150 ribu titik terutama yang bersada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Hadirnya Satria-1 ini dapat mendukung kegiatan sekolah dan pesantren, percepatan layanan publik di kantor pemerintahan daerah, data puskesmas dan rumah sakit daerah, serta membantu pengawasan wilayah oleh TNI dan Polri,” jelasnya.
Lebih lanjut Fadhilah menegaskan komitmen Bakti menuntaskan pembangunan BTS 4G di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) tahun ini, yang sebelumnya disebut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie pembangunannya telah mencapai 96 persen.
“Kami akan berupaya sekuat tenaga menyelesaikan pembangunan proyek-proyek strategis BAKTI dan memastikan tercapaimya pemerataan konektivitas khususnya di wilayah wilayah 3T, serta mengatasi kesenjangan digital di Indonesia,” tandasnya.
Bakti di masa depan dijanjikan bakal memiliki pedoman tata kelola yang baik sehingga Bakti yang mengacu pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan kepatuhan, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi Perusahaan , serta menjaga keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang dalam mendukung program-program strategis pemerintah Indonesia di masa datang.
Buat yang belum tahu, Bakti Kominfo merupakan unit organisasi noneselon di lingkungan Kemenkominfo yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Bakti Kominfo berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan Bakti Kominfo dipimpin oleh Direktur Utama.
Bakti mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Service Obligation) dan penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan informatika. (*)