• Senin, 22 Desember 2025

Bantah Pernyataan Ketum PBNU, Legislator PKB Pastikan Tak Ada Urusan Pribadi Terkait Pansus Haji

Photo Author
- Senin, 29 Juli 2024 | 12:15 WIB
Anggota DPR yang membidangi persoalan Agama dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq menilai Kemenag sangat reaktif.
Anggota DPR yang membidangi persoalan Agama dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq menilai Kemenag sangat reaktif.
 
 Anggota Komisi VIII Maman Imanulhaq membantah pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang menuding urusan Pansus Angket Haji 2024 untuk menyerang PBNU. Menurut Maman, pengguliran Pansus Angket Haji murni dalam rangka perbaikan manajeman haji.
 
Anggota Pansus ini menegaskan, PBNU tak perlu ikut dalam urusan politik yang kini tengah bergulir di DPR. Apalagi, angket merupakan hak yang dimiliki parlemen untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan kebijakan yang dinilai bertentangan dengan perundangan.
 
"Urusan Angket Pansus Haji 2024 adalah urusan kerja DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama," kata Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7).
 
Ia menekankan, Pansus merupakan cara konstitusional yang dilindungi undang-undang untuk menunjang kerja parlemen dalam melakukan pengawasan dan perbaikan kerja eksekutif. Apalagi, dalam Pansus Angket Haji 2024 ini telah disetujui oleh seluruh fraksi di Senayan.
 
"Pansus haji itu formal, resmi dan konstitusif. Tidak ada urusan dengan pribadi-pribadi atau PBNU," tegasnya.
 
Maman menegaskan, Pansus Angket Haji 2024 dibuat untuk memastikan adanya peningkatan pelayanan haji pada masa mendatang. Menurutnya, PBNU seharusnya perlu berterima kasih atas adanya Angket ini, pasalnya warga NU yang nantinya juga bakal merasakan perbaikan pelayanan haji.
 
Sementara soal pertimbangan pembentukan Pansus angket ini, Maman mengungkapkan sederetet persoalan haji pada tahun 2024 ini, salah satunya yakni soal pembagian kuota haji oleh Kemenag yang tak seusai dengan penetapan yang diketok pemerintah dan DPR serta soal pelayanan jemaah haji Indonesia pada saat Armuzna yang dianggap buruk.
 
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mempertanyakan terkait bergulirnya Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024. Dia berpendapat tidak ada alasan kuat untuk pembentukan Pansus Haji 2024.
 
"Kami melihat tidak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini," ujar Gus Yahya usai rapat pleno NU di Jakarta, Minggu (28/7).
 
Ia tak memungkiri, keputusan keberadaan Pansus Angket Haji DPR RI terkait pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2024 memiliki keterkaitan dengan posisi adiknya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta masalah lain yang sebetulnya tidak terkait dengan ibadah haji.
 
"Ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan pada kita. Jangan-jangan ini masalah pribadi, jangan-jangan," pungkas Gus Yahya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: jawapos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X