• Senin, 22 Desember 2025

Jokowi Masuk dalam Daftar Finalis Pemimpin Dunia Terkorup Versi OCCRP

Photo Author
Indra Zakaria
- Selasa, 31 Desember 2024 | 16:38 WIB
Pengunjung melihat karya foto pada pameran dan peluncuran buku Legasi Jokowi 2014-2024 (12/10/2024). Jokowi masuk dalam 5 besar pemimpin korup. (Hanung Hambara/Jawa Pos)
Pengunjung melihat karya foto pada pameran dan peluncuran buku Legasi Jokowi 2014-2024 (12/10/2024). Jokowi masuk dalam 5 besar pemimpin korup. (Hanung Hambara/Jawa Pos)

 

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk ke dalam daftar finalis pemimpin dunia paling korupsi, versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Lembaga independent yang berfokus pada jurnalisme investigasi terbesar di dunia itu merilis sederet finalis yang masuk ke dalam Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi.

Presiden Suriah Bashar Al Assad yang telah digulingkan baru-baru ini menjadi pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption. Namun, terdapat tokoh dunia lain yang juga masuk kategori tersebut, salah satunya Jokowi.

Selain Jokowi, pemimpin dunia lainnya yang juga masuk nominasi pemimpin terkorup di antaranya, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan pengusaha asal India Gautam Adani.

"Kami meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani," demikian laporan OCCRP, dikutip Selasa (31/12).

Penerbit OCCRP Drew Sullivan menjelaskan, kejahatan korupsi merupakan bagian mendasar dari upaya merebut negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa.

Ia menyebut, pemerintahan yang korup melanggar hak asasi manusia (HAM), memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka.

"Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang penuh kekerasan atau revolusi berdarah," pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X