Prokal.co, TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, Lamlay Sarie mengimbau masyarakat di Kabupaten Berau untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan untuk menghindari penyakit diabetes melitus yang dapat menyerang di usia muda.
Disebutnya, hingga 3 Juni lalu penderita diabetes di Berau tercatat 1.083 jiwa. Sementara, tahun lalu tembus hingga 3.394 jiwa.
"Jika tidak menerapkan pola hidup sehat dan menjaga pola makan, pada usia muda bisa terserang penyakit diabetes," ungkapnya.
Diabetes melitus adalah penyakit kronis dan berlangsung jangka panjang dengan ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah atau glukosa hingga di atas nilai normal. Penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja, termasuk yang masih muda.
Makanya, penting juga untuk mengelola jam kerja, istirahat, dan olahraga. Juga mengelola tingkat stres agar tidak memengaruhi kesehatan.
Memang diakuinya, masalah tidak bisa dihindari namun, dengan pengelolaan diri yang baik menjadi salah satu cara dalam menjaga kesehatan.
Tidak sedikit orang yang kurang peduli dengan apa yang mereka konsumsi, dan seringkali mempunyai pola makan yang tidak sehat.
Terlebih, saat ini lebih banyak makanan yang diolah dengan proses panjanh dan jarang sekali yang masih segar. Sehingga, banyak nutrisi yang hilang. Padahal mengkonsumsi makanan segar jauh lebih penting.
"Saat ini masalahnya kebanyakan yang dijual sudah diolah, jarang yang masih segar," sebutnya.
Padahal makanan yang dikonsumsi haruslah gizi seimbang. Jangan hanya mengkonsumsi protein saja, tapi harus dilengkapi dengan serat dari sayur dan buah.
Menurutnya, perlu ada usaha secara kolaboratif mulai dari lingkungankeluarga, sekolah dan masyarakat.
"Ayo kita bersama-sama belajar menyukai hidup sehat, sehingga kita punya hidup yang berkualitas," ajaknya.
Di tingkat masyarakat ada pos pembinaan terpadu (Posbindu) yang memiliki kegiatan pemeriksaan kesehatan dengandeteksi dini terhadap kondisi kesehatan usia produktif. Usia produktif itu dimulai dari 15-59 tahun.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat rakornas juga telahmeminta kabupaten/kota untuk lebih intensif mengelolaprogram tersebut.