Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal buka suara terkait posisi partai tersebut usai hasil quick count Pemilu 2024. Sebagaimana diketahui, quick count menunjukkan bahwa Pilpres 2024 akan berjalan satu putaran dengan keunggulan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, selama ini PKB selalu duduk di posisi yang tak berseberangan dengan pemerintah. Hal itu membuat beberapa pihak menduga bahwa PKB akan kembali merapat ke pemerintahan jika pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah dalam Pilpres 2024.
"Kita lihat dulu hasil pemilu ini. Kalau terkait rekam jejak bagaimana selama ini ada di pemerintahan, itu akan ditentukan bukan oleh sendiri-sendiri, tapi melalui rapat yang resmi," ujar Cucun kepada wartawan, Senin (19/2).
Tak hanya itu, ia juga mengaku bahwa pembicaraan terkait posisi partai-partai koalisi pun turut dibahas di dalam Tim Nasional pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN).
"Belum ada (kesimpulan) sampai sekarang," tukasnya. Cucun menegaskan bahwa sampai saat ini, pihaknya belum memutuskan posisi PKB di pemerintahan yang baru karena masih menunggu hasil real count KPU.
"Sampai sekarang DPP PKB belum berpikir bagaimana langkah-langkah terkait koalisi atau apapun," tandasnya. Sebelumnya, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dipastikan akan merangkul semua kompetitor bila nanti disahkan sebagai presiden. Prabowo ingin koalisi pemerintahannya bisa gemuk.
Untuk saat ini, koalisi pengusung Prabowo yang terdiri dari Golkar, Demokrat, PAN dan Gerindra hanya memiliki 42,9 persen suara di parlemen. Maka, untuk menjadi mayoritas di DPR RI, Prabowo harus membawa partai lain masuk ke koalisinya.
"Lebih banyak lebih baik supaya pemerintahan ini kuat bisa didukung oleh kekuatan mayoritas parlemen," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani kepada wartawan, Sabtu (17/2).
