Poster bergambarkan Isran Noor dan Irjen Pol (Purn) Saparuddin beredar di platform media sosial. Dalam gambar berlatar merah-putih itu, Isran disebut bakal calon gubernur dan Saparuddin sebagai bakal calon wakil gubernur.
Tak luput, tertulis tagar Kaltim Berdaulat yang jadi jargon andalan Isran ketika maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 lalu. Dikonfirmasi ihwal poster yang beredar itu, Irjen Pol (Purn) Saparuddin membantah jika dirinya akan maju di pilgub nanti.
"Enggak, enggak ada niatan saya ke sana (pilgub). Saya sudah terpilih di DPR RI pileg kemarin. Harus bertanggung jawab dengan para pendukung yang sudah memilih saya," ungkapnya dikonfirmasi, Senin (10/6).
Jika dirinya maju di pilgub, otomatis dia harus mundur dari jabatan sebagai legislator terpilih di Senayan, sebutan DPR RI, di periode 2024-2029. Di Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari lalu dia mendapat 68.312 dukungan. Karena itu, dia memilih untuk tidak menyia-nyiakan aspirasi masyarakat yang telah mendukung.
Memang, lanjut Saparuddin, dia sempat berjumpa Isran Noor di Bandara SAMS Balikpapan ketika hendak berangkat ke Jakarta. Dalam perjumpaan itu sempat pula keduanya berfoto bersama yang akhirnya beredar dan disalahpahami jika keduanya membahas potensi berdampingan di Pilgub November mendatang.
"Pak Isran itu sudah dengan Pak Hadi. Sudah dideklarasikan juga oleh keduanya. Kalau membahas soal dukungan PDIP nanti memang ada. Bukan tentang berdampingan di pilgub," jelas Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kaltim itu.
Purnawirawan Jendral Bintang Dua itu pun menyiratkan jika dukungan PDIP Kaltim bakal diberikan ke bakal pasangan calon Isran Noor - Hadi Mulyadi di Pilgub nanti. "Di DPD (PDIP) Kaltim kami hanya rekomendasikan satu nama. Untuk Isran-Hadi. Tapi semua kembali ke keputusan DPP," tutup mantan Kapolda Kaltim tersebut (ryu/waz)
