Dalam bidang pendidikan, Syukri juga menyoroti perlunya kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta. Ia mencontohkan bahwa saat ini, hanya ada 26 SMP negeri di Balikpapan, sementara di Samarinda, jumlah SMP negeri sudah mencapai 42.
“Kita harus memperbanyak sekolah negeri, tetapi juga tidak boleh mematikan sekolah swasta,” ujar Syukri. Menurutnya, salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan subsidi dan insentif kepada sekolah-sekolah swasta, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.
“Kami ingin agar anak-anak Balikpapan, baik yang bersekolah di negeri maupun swasta, mendapatkan pendidikan yang setara,” tambahnya.
BPJS Plus dan Subsidi Kesehatan
Selain masalah pendidikan dan air bersih, Syukri juga menyoroti pentingnya meningkatkan akses layanan kesehatan. Salah satu program unggulan yang ditawarkan pasangan ini adalah BPJS Plus. Program ini akan memberikan subsidi tambahan bagi pekerja yang menerima upah rendah, khususnya mereka yang bekerja di perusahaan kecil dan menengah.
“Kami akan menanggung premi BPJS bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Ini untuk memastikan bahwa semua warga, termasuk kelas menengah ke bawah, mendapatkan akses kesehatan yang layak,” jelasnya.
Di tengah persaingan Pilkada yang semakin ketat, Syukri Wahid dan Muhammad Sabani menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Balikpapan. Mereka membawa visi yang jelas dan solusi konkret untuk masalah-masalah yang sudah lama membebani kota ini. Dari peningkatan akses air bersih hingga reformasi pendidikan dan layanan kesehatan, pasangan ini berkomitmen untuk membawa perubahan yang nyata.
“Balikpapan adalah kota yang penuh potensi, dan kami ingin memastikan bahwa setiap warga merasakan manfaat dari pembangunan yang adil dan merata. Kami tidak punya kepentingan lain selain ingin memperbaiki dan menata kota ini dengan lebih baik,” tutup Syukri. (jid)
