SEJUMLAH kendaraan baik roda dua maupun roda empat di Samarinda mendadak mengeluhkan kerusakan kendaraannya akibat mengisi BBM, Rabu (26/3) lalu.
Hal ini pun dibuktikan dengan adanya postingan di beberapa platform media sosial baik Instagram dan juga Facebook milik warga Samarinda. Dimana BBM jenis Pertamax diduga bercampur air bahkan ada yang menyebut bercampur dengan oli.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun menjelaskan bahwa pihaknya baru saja menerima laporan tersebut dari sosial media.
Namun tim di lapangan belum menyampaikan hal ini secara teknis. Sehingga masih dalam tahap pendalaman agar diketahui penyebabnya. “Tadi laporannya begini, kita akan monitor SPBU tersebut dan memonitor kendaraan yang terkontaminasi. Akan kita koordinasikan dengan baik agar ada langkah yang tidak merugikan konsumen,” ucapnya.
Pihaknya juga akan memonitor lanjutan terkait SPBU yang dilaporkan nantinya. Sehingga bisa segera ditangani dan tidak lebih banyak menimbulkan kerugian dimasyarakat.
“Kita masih menunggu dari teman teman teknis secepatnya akan kita sampaikan juga dan lakukan tindakan,” jelasnya. (mrf/nha)
